Yerusalem adalah milik kami, seperti juga milik kalian (Sultan Salahuddin Al-Ayyubi)
Sejarah penaklukan Yerussalem atau dikenal dengan sebutan Al-Quds sangatlah heroik. Bahkan, konon dunia tidak pernah menyaksikan penakluk yang lebih sopan dan manusiawi seperti Salahuddin. Seorang pahlawan dengan ratusan perang yang taktik pertempuran dan keberaniannya sungguh luar biasa. Keunggulan dan karakternya diakui oleh musuh-musuhnya.
Salahuddin pun menguasai Mesir, Suriah, Mesopotamia, Hijaz dan Yaman. Tak pernah sekalipun meninggalkan shalat berjamaah. Sedekah menjadi rutinitas hidupnya. Kedekatan pada Allah SWT inilah yang membuatnya memiliki kekuatan dan keberanian hingga sejarah mencatat perjuangannya hingga kini.
Sekilas Masa Lalu
Mungkin ada yang sampai saat ini bertanya-tanya, kenapa konflik antara Palestina dan Israel tidak pernah berhenti ya? Bahkan konflik ini menyeret banyak pihak. Singkat cerita (karena taunya yang singkat ini 🙏), pasca Holocaust di wilayah Eropa sana, kaum Yahudi meninggalkan kediamannya dan mencari wilayah yang bisa menerima mereka.
Saat itu, hanya Palestina yang menyambut mereka dengan tangan terbuka. Maka, mulailah kehidupan 3 agama di wilayah tersebut. Eh, tanpa rasa malu, setelah lama diberi tempat dan nyaman, mereka mau menyerobot tanah dan kemerdekaan Palestina. Bahkan sampai meminta pada Sultan Abdul Hamid II sebagai penguasa saat itu. Tapi, alhamdulillah tak diberi.
Maka, mulailah mereka menggunakan segala cara dan terjadilah peristiwa Nakba. Dimana ratusan warga Palestina kocar-kacir mencari tempat aman demi melindungi dirinya. 15 Mei 1948 adalah kenangan buruk untuk rakyat Palestina.
Dan sejak saat itu, Palestina tidak pernah menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi rakyatnya sendiri bahkan bagi yang saat itu melarikan diri dilarang untuk kembali. Ini mah sejarahnya kalau diceritakan bakal panjang dan sedih banget. Dan, sampai hari ini, Nakba selalu terjadi.
Tanah Surga yang Diberkahi
Blokade dimana-mana, wilayahnya makin seuprit, belum lagi kecaman dan teror yang tiada henti. Jadi, bagaimana kira-kira rakyat Palestina mempertahankan hidupnya? Inilah yang disebut tanah penuh berkah. Kota suci ketiga bagi umat muslim. Tanah yang pernah didiami para Nabi.
Palestina tidak seperti wilayah Arab lainnya yang bertanah tandus dan hanya tumbuhan tertentu yang bisa hidup. Baik di Tepi Barat maupun jalur Gaza, lahannya subur dan cocok untuk pertanian. Masyaallah. Inilah tanah surga yang diberkahi.
Di Khan Younis, misalnya, tumbuh berhektar-hektar ladang jeruk. Demikian juga Jabalia yang banyak tumbuh Zaitun. Ada juga anggur dan kurma. Sayangnya, hasil tani mereka yang akan diolah dan ekspor pasti melewati Israel. Palestina sendiri menggunakan mata uang Shekel (mata uang Israel) atau dinar Yordania atau Pound Mesir. Sebagai negara yang belum merdeka, Palestina belum punya mata uang sendiri.
Bertani adalah pekerjaan utama rakyat Palestina. Sektor ini banyak menyerap tenaga kerja bahkan perekonomian Palestina merangkak berkat pertanian.
Ketika Si Pencuri Datang
Sayangnya, Israel tak pernah menyisakan rasa aman bagi Palestina. Beberapa waktu lalu, mereka kembali memporak-porandakan pertanian milik warga Palestina. Lalu diubah kegunaan lahannya sesuka hati. Sudahlah pasokan listrik hanya beberapa jam, sekarang tanahnya ikut dijajah. Tanah surga yang menjadi penopang hidup sudah direnggut.
Kita Harus Bantu
Ada ungkapan,
Cukup menjadi manusia untuk mendukung Palestina
Sudah cukup lama saudara kita di Palestina ditangguhkan kemerdekaannya. Bahkan, serangan-serangan Israel dengan genocide yang jelas-jelas tidak dibolehkan PBB, hanya dianggap angin lalu.
Banyak cara untuk membantu. Yang pertama tentu dengan doa. Mengirimkan doa-doa terbaik untuk pejuang Palestina yang masih mempertahankan tanahnya.
Membantu dengan posting berita tentang Palestina dan menyebarkannya juga merupakan salah satu bentuk dukungan.
Selanjutnya, jika ada rejeki lebih, boleh membantu lewat lembaga yang dipercaya.
Di jaman modern ini, tidak boleh ada lagi yang terjajah kemerdekaannya. Terlebih jika ia adalah Al-Quds. Kota suci ketiga umat muslim, dimana Al-Aqsa pernah menjadi kiblat pertama.
Yuk, bantu sekuatnya
-----
Tulisan ini didekasikan untuk saudara-saudara di Palestina. Terimakasih uda Fadli yang sudah memfasilitasi.
Posting Komentar
Posting Komentar