Halo mak, berapa kali cuci kain ompol bayi hari ini? Atau berapa lama bujuk kakaknya buat makan? Dan saat makan cuman sesuap dua suap? aarrghh
Halo bun, seharian ditempeli balitanya? Jangankan upload dagangan, makan aja susah ya kan... hiikss
Halo mi, berapa oktaf pita suara hari ini? Apakah masih pitch kontrol atau sudah sumbang ibarat biola gesrek? hehe
Toss dulu ah..
Lalu, malam pun datang. Bye bye to do list.. bye bye harapan dan cita-cita hari ini...
Dan inginnya nangis di pojokan karena merasa tidak produktif?
Ada yg terintimidasi dengan kata produktif? Apalagi jika disematkan pada kata bunda. Bunda produktif? Duh, kayaknya jauh banget ya (menurut kita) hehe.
Mungkin, ketika menyebut bunda produktif maka yang terbayang adalah Jennifer Bachdim yang bisa tetap berkarir serta tak lupa mengasuh anak dirumahnya. Bahkan katanya, keluarga Bachdim tak punya pembantu lho.
Yuk, toss lagi 😆
Produktif itu apa sih?
Dapat PR menulis tentang bunda produktif bikin ingatan saya melayang pada sebuah buku yang sayangnya tidak selesai dibaca. Muslim produktif. Pengarangnya adalah Mohammed Faris, pendiri productivemuslim.com, sebuah perusahaan sosial online yang didekasikan untuk meningkatkan produktivitas dalam dunia muslim.Menurut Faris, produktif adalah perkawinan silang antara Energi × Fokus × Waktu (untuk sesuatu yang bermanfaat).
Bener banget ya, ketiga hal ini mendukung satu sama lain. Harus ada energi untuk melakukan sesuatu, waktu yang tersedia dan fokus dalam pengerjaannya.
***
Ada pepatah yang mengatakan, sibukkan dirimu maka engkau akan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Dan itu bener banget sih, biasanya semakin sibuk maka semakin berkurang waktu dalam hal sia-sia.
Orang yang produktif umumnya mengenal prioritas apa yang harus dikerjakan.
Tapi, apakah sibuk sama dengan produktif?
Dewasa ini, banyak orang terlihat sibuk tapi lupa pada prioritas. Terlihat wira wiri mengurusi ini itu tapi hanya untuk menghabiskan jatah waktunya pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
Jadi, produktif itu yang gimana?
Sebagai muslim, segala urusan haruslah bernilai ibadah. Segala tindakan, pikiran urusannya tak lain hanya untuk mendekatkan diri pada Yang Kuasa.
Ibu rumah tangga yang bekerja 24 jam dirumah ataupun ibu yang sebagian waktunya kerja diluar sudah pasti orang yang sangat produktif.
Bayangin ya, baru saja sarapan pagi sudah tersedia, tak lama sibuk lagi nyari resep sembari lihat bahan buat menu makan siang.
Baru saja nyuapin anak sarapan pagi, lalu buru-buru beresin ceceran makanannya biar semut tak meraja lela. Nah, gak ada waktu buat ghibah kan? Hihi.
Kerjaan-kerjaan yang kelihatan remeh temeh tapi jika ditempatkan dalam kerangka ibadah, maka inilah waktu produktif kita sebagai ibu rumah tangga. Bersedia dan ikhlas mengerjakan segala sesuatunya dalam kerumahtanggaan demi menjalankan sesuatu yg diridhoi Allah.
Dewi Nur Aisyah (Penulis dan salah satu Tim satgas covid-19 nasional) dalam salah satu webinar awesome mom pernah berkata : Jadilah muslimah yang otentik.
Muslimah yang tahu mau dibawa kemana hidupnya, peran dan prioritas apa yang perlu dikerja, tidak terpengaruh godaan/pencapaian orang-orang disekelilingnya. Ia akan fokus dengan mengerja kebaikan dan perbaikan dirinya, senantiasa taat kepada Rabb pencipta, merunduk dalam ketaqwaan seorang hamba.
Masyaallah, jleb banget gak sih nasihat beliau? Ini sih gudbay insekyur 🤗
Tulisan terakhir makjleb banget mbak. Muslimah otentik, berat tapi harus tuh...
BalasHapusThank you mbak e
benerr jleb banget.. jadi nasihat diri
HapusMasya Allah, keren kali Bunda. sangat setuju dengan pendangan bahwa kita produktif dengan selalu memperhatikan apa yang kita lakukan bernilai ibdah di mata Allah. semoga kita selalu istiqamah. mkasih ilmunya
BalasHapusaamiin yaa Rabb
HapusTrimakasih bunda, terasa diingatkan untuk selalu produktif.
BalasHapussama-sama.. ini dlm rangka mengingatkan diri sendiri hehe
HapusProduktif dan prioritas serta nilai ibadah.. ok.. trims mbak.
BalasHapussama-sama mba
HapusBunda saya jadi dapat pencerahan dari tulisan diatas. Bagaimana saya merasa tidak produktif.
BalasHapusProduktif= eneegi x waktu x fokus. Jadi merenung. Apa ya, yg menjadi fokusku? Tentu saja fokus yg harus bernialai ibadah. 😊
BalasHapusmaksudnya bun ketika mengerjakan suatu hal, ketiga poin tersebut ada. misal lagi nyuapin anak, jd fokus nyuapin, tidak disambi hehe
HapusProduktif setiap orang pasti berbeda, setuju banget bahwa selama menjalankan aktivitas yang bermanfaat dan ada nilai ibadah maka disitulah letak produktifnya kita
BalasHapusSemangat bunda-bunda 🤗
Suka sama quotesnya mbak.... setuju bangettt ternyata sibuk sama produktif ya beda yak... kadang ada orang yg pura2 sibuk. Sibuk tidur misalnya... heheh
BalasHapusJika sibuk dalam hal yang tidak bernilai ibadah belum termasuk produktif ya #jleb
BalasHapusSudut pandang produktif seseorang emang beda-beda. Tapi kalau semuanya dilakukan dengan ikhlas karena Allah pasti lebih tenang dan lebih merasa bermanfaat ya
BalasHapusTerimakasih untuk remindernya mba ❤ Related dengan kondisi saya saat ini, ingin lebih produktif lagi namun masih belum memungkinkan karena ada dua balita yg nempel terus kemana2. Finally, saya berada di satu titik tidak ada jalan lain kecuali menikmati setiap momennya, terkhusus momen bersama kedua buah hati ❤
BalasHapusTerima kasih mb. Bismillah, tetap produktif dari rumah
BalasHapusMenjadi muslimah oentik yg tidak sialu pencapaian orang lain..sennatiasa taat pada sang pencipta...
BalasHapusAh makjleb...
Seringkali terjebak dg sibuk ya mba bukan produktif...hehe
Aku sering mengingat kegiatan sepanjang hari, lalu merasa tidak prodiktif karena cuma mengerjakan pekerjaan rumah tangga, padahal, kan, tidak begitu ya...hiks
BalasHapusProduktif dan mengejar yang prioritas. Yes. setuju banget mba...
BalasHapusMbak, makasih ya...
BalasHapusTulisan ini menamparku yg terlalu terkungkung dgn kata produktif.
Gak usah tengak tengok kanan kiri, fokus.
Kadang malah saking sibuknya waktu berasa kurang. Kayaknya perlu belajar manajemen waktu lagi. Makasih tulisannya Mba. Bermanfaat banget nih :)
BalasHapusMasyaAllah, beneran memang kerjaan bunda itu luar biasa ya
BalasHapusSetuju mbak. Kalau sudah sibuk, dalam arti produktif ya, mana sempet mikir urusan orang lain. Hidup emak produktif
BalasHapusMa syaa Allah, pernah mendengar sibuk belum tentu produktif ❤
BalasHapus