Pernah gak ada yang iseng bertanya," Kenapa anaknya yang masih bayi dibacakan buku?"
atau
"Emang bayinya ngerti dibacakan buku?"
Saya masih ingat bagaimana hangatnya tangan Baba menggandeng tangan ini menuju gramedia di Makassar. Kehangatan itu betul-betul kenangan yang membahagiakan.
Kota kami,Palopo, adalah kota kecil yang hampir tidak mempunyai toko buku. Bahkan hingga kini toko buku masih jadi sesuatu yang langka. Meski sekarang lebih mudah karena toko online bertebaran. Tapi, mencium bau buku baru, rasanya tetap memabukkan.
Tinggal di kota kecil dan jarang terdapat toko buku membuat orangtua selalu berupaya menghadirkan buku-buku. Saya masih ingat buku cerita snow white yang ada rekaman kasetnya. Atau buku pengantar tidur kisah-kisah nabi. Lalu, bukunya Enid Blyton hingga Harry Potter. Sekeras itu usaha orangtua agar anak mencintai aktivitas baca, apalagi harga buku di jaman dulu terbilang mahal.
Kebahagiaan itulah yang membuat saya ingin anak-anak nanti merasakannya juga. Sedini mungkin. Kelak, buku akan menjadi sobat karib dimanapun berada. Dan semuanya bisa dimulai dengan mengenalkan anak pada buku.
Saya mengepung anak-anak dengan buku sejak mereka pulang ke rumah usai saya melahirkan mereka ~ Helvy Tiana RosaAnak sekecil itu udah bisa dikenalkan ke buku? Duh, apa gak sobek tuh? Jangankan dibaca, yang ada bukunya bakal dilempar. Mungkin ini tanggapan lain ketika melihat anak usia dini dikenalkan buku.
Ketika anak pertama lahir, tentu ada kekhawatiran sendiri. Duh, nanti anakku gimana ya pendengarannya? Nanti bicaranya gimana ya? sesuai waktu gak ya? Dan sebagainya. Gupuhnya punya anak pertama ya gini. Semua dibikin heboh.
Kekhawatiran itulah yang membawa saya akhirnya berkenalan dengan metode membacakan nyaring. Sebuah metode yang tak hanya sekadar membelikan buku tapi membacakan mereka buku. Iya juga ya. Anak sekecil ini pastilah belum bisa baca sendiri. Perlu ada orang yang membacakan mereka buku. Eh, tapi bukan sekedar membaca. Ada unsur teatrikal yang perlu ditambahkan. Kok, jadi kelihatan ribet? Hmmm
Yuk ah kenalan dulu dengan membacakan nyaring. Seberapa penting sih untuk membacakan nyaring di usia dini?
Apa Itu Membacakan Nyaring
Menurut Jim Trelease yang juga penulis buku The Read Aloud Handbook, membacakan nyaring adalah sebuah aktivitas sederhana dimana kita menyisihkan waktu dalam membacakan cerita dan dilakukan secara terus menerus yang berdampak pada biasa mendengar (listening level), mau membaca dan akhirnya bisa membaca (independent level).
Cukup 10-15 menit sehari. Itupun bisa dibagi-bagi dalam beberapa waktu. Misalnya 5 menit pagi setelah sarapan, 5 menit siang sebelum tidur siang dan 5 menit menjelang tidur malam.
Membacakan nyaring bukan berarti membaca dengan suara keras tapi dengan suara yang jelas dengan intonasi dan penekanan yang tepat. Tak hanya itu, mimik wajah dan bagaimana pembaca menunjuk kata-kata yang sedang dibacanya menjadi unsur yang penting dalam membacakan nyaring.
Jauh sebelum mengikuti Training of Trainer membacakan nyaring, saya ngasal saja membacakan anak buku. Ekspresi datar, intonasi seperlunya dan tidak menunjukkan ketertarikan. Pantas aja anak jadi lari dan mengambil mainan lain.
Kenapa Membacakan Nyaring?
Ternyata ada tahapan sebelum membacakan buku pada anak. Tahapan pra-membaca ini penting agar anak merasa terlibat. Aktivitas membaca pun tak hanya sekedar membaca, tapi juga mengekplorasi buku sehingga anak merasakan bahwa ini menyenangkan.
Perasaan menyenangkan inilah yang akan menumbuhkan minat baca anak. Dan menjadi salah satu alasan penting kenapa membacakan nyaring. Aktivitas membaca selama ini juga dijadikan sebagai aktivitas yang berat, sehingga banyak anak-anak yang menghindar. Hal ini wajar sebab membaca adalah proses yang membutuhkan keahlian dan dilakukan secara bertahap bukan ujug-ujug.
Proses membaca membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Anak-anak dikenalkan kosa kata lewat pendengarannya, lalu kosa kata akan ditampilkan dalam bentuk berkata-kata setelah itu membaca. Yup sepanjang itu perjalanannya, sehingga membacakan nyaring bisa dimulai sejak anak masih di dalam perut.
Emang agak aneh sih ngomong sendiri sama perut gendut tapi aktivitas ini membangun komunikasi awal dan merangsang janin. Demi generasi pembaca nantinya, gak apa-apa lah ya kelihatan aneh dikit 😄
Baru tahu ada cara membaca nyaring ya untuk anak,
BalasHapusBearti hampir sama juga kali ya sama membaca Alquran di dekat anak, mbaa 🤔
samaa mbaa, sebenarnya membacakan nyaring bisa pake apa aja.. Al-Quran lebih baik 😍 kalo udah besar bisa ditambah buku-buku yg banyak cerita
HapusRead aloud (membacakan nyaring) sedari dini ini memang banyak banget manfaatnya untuk anak-anak. Memang tidak instant, namun pasti dapatn manfaatnya. Melatih bonding antara orang tua dan buah hati salah satunya.
BalasHapusmasyaallah.. betull mba
HapusSangat. Memotivasi saya secara langsung.
BalasHapusWah, bermanfaat sekali, nih, kak, komunikasi memang perlu dijalin dari sejak masih dalam kandungan, agar anak kaya kosakatanya. Agak aneh dikit di liat orang-orang rumah krn baca keras, cuek aje dah, ya kak. Thankyou for sharing.
BalasHapuswuah saya baru tahu manfaat membaca nyaring semantap ini. Kirain cuma untuk membiasakan anak agar mengenal bacaan saja, ternyata bisa sampai menstimulasi otak ya. Amazing mbak
BalasHapusHalo bu.. salam kenal, saya juga asal dari Palopo yang baru 3 tahun ini menetap di makassar😊
BalasHapusPraktek membaca nyaring ternyata banyak juga ya manfaatnya. Trims atas sharingnya bu.
Banyak sekali ya manfaat membacakan nyaring. Sepintas baca artikel ini mudah, tapi belum tahu kalau praktek sendiri pas membacakan nyaring ke anak. Thanks for sharing mba.
BalasHapusTerima kasih mb tipsnya. Cocok buat saya yang punya balita
BalasHapusIni masih menjadi PR bagi saya, walaupun anak senang mendengar cerita, ietapi ia tidak suka melihat ibunya membawa buku. Yah, semoga segera mendapat metode yang tepat untuk mengenalkan buku padanya.
BalasHapusSaya mendapatkan banyak manfaat dan hikmah saat rutin membacakan nyaring untuk anak.
BalasHapusRasa cintanya kepada buku dan mau membaca sejak dini adalah habit yang muncul dari habit membacakan nyaring.
Mereka juga kaya vocabulary.
Bagi saya, read aloud(membaca nyaring) sangat perlu diterapkan di rumah.
Anak saya yang nomer 2 jafi pencinta buku karena dari kecil sering dibacain buku
BalasHapusTernyata banyak manfaat dari membaca nyaring ya
BalasHapusPengalaman yang sama, saya juga menerapkan read aloud pada anak pertama hingga anak ketiga, Alhamdulillah kini merasakan bagaimana mereka mencintai buku..
BalasHapusTos kita mbak. Anak pertama saya sekarang mulai tertarik utk berlatih membaca sendiri krn sejak kecil selalu kami bacakan buku. Emejing aja gitu mbak, tetiba dia sudah bisa membaca kata sederhana padahal kami nggak pernah ngajarin secara khusus.
BalasHapusSelain pelukan, baca nyaring adalah cara yang manis untuk mengantar ke peraduan... Itu anggapan saya saat masih kecil 😄
BalasHapusAnak saya dulu...seneng banget kalau dibacakan buku. Walaupun jadi repot kadang mereka saling mengomentari sampai berantem wkwkwkwk jadi kenangan sekarang ketika mereka sudah besar
BalasHapussaudara saya kalau baca selalu nyaring selain anak-anaknya bsia mendengarkan dengan baik dan juga melatih pendengarannya dengan seksama
BalasHapusBaru tahu kalau Ibu bisa juga membacakan cerita dengan nyaring buat anak semasa janin dan bayi. Terima kasih insightnya, Mbak.
BalasHapusMembaca nyaring emang banyak manfaatnya. Tetapi sayangnya banyak orang tua yang masih belum tau sehingga muncul pertanyaan seperti yang disebutkan di atas.
BalasHapusWah ini bekal nanget kalau nanti kelak aku punya anak. Aku pun bercita2 untuk mengajak anak membaca..
BalasHapusBaru tahu ada membaca nyaring kak. Perlu dicoba untuk mendidik anak kelak
BalasHapusMembaca nyaring ini emang punya manfaat besar sih, Mbak. Mantap banget. Makasih sharingnya Mbak
BalasHapus