Karena kemudaan adalah gejolak-gejolak, yang titik temunya kan menjadi gelombang perubahan. Mereka tak terbebani masa lalu, hingga lebih bebas menyatakan keberanian yang lugu. Mereka belum berpengalaman, sehingga justru berani mencoba hal baru dan melakukan terobosan, sementara ‘pengalaman’ sering menjadi kepraktisan, menghadapi masalah baru dengan cara lama. Masa muda adalah mempertanyakan, dan dari situlah terbentuk masa depan ~ Salim A Fillah
Dik mahasiswa,
Terimakasih telah menuliskan satu sejarah baru di tanggal 11 April kemarin. Peristiwa bersejarah itu pun tercatat di bulan ramadhan, saat dimana semua orang ingin khusyuk beribadah. Namun kalian telah maju membela asprirasi masyarakat.
Dik mahasiswa,
Mengutip pernyataan Ustadz Salim A Fillah bahwa kemudaan adalah gejolak-gejolak dan kemarin saya melihat gejolak itu. Haru membuncah tatkala kalian menyanyikan lagu perjuangan.
Lirik yang dulu seringkali saya nyanyikan hingga terbawa mimpi. Lirik yang membangkitkan semangat juang hingga rakyat tak perlu lagi mencicip kemiskinan.
Dik mahasiswa,
Saat harga minyak tak lagi menjadi urusan pemerintah, sebenarnya saya bertanya-tanya, kemana mahasiswa? Lalu bensin, solar, pertamax ikut-ikutan naik. Ayam, daging dan bahan pokok lainnya tak mau ketinggalan. Selagi lagi saya bertanya pada diri sendiri, kemana mahasiswa?
Hingga lirik itu kembali terdengar. Dari twitter, facebook dan whatsapp grup. Ada konsolidasi. Mahasiswa akan turun membela kepentingan rakyat. Ah, lega rasanya.
Meski, aksi kalian kemarin mendapat sorotan. Ada yang mengatakan bahwa ini hanyalah kegenitan yang terlambat atau mahasiswa nyusahin aja. Bakal macet, ribut dan sebagainya. Namun ketahuilah bahwa suara sumbang akan selalu ada. Kalian berjuang atau tidak, akan selalu ada yang rela memberi kritik.
Dik mahasiswa, tentu tak mudah menjadi agent of change di masa ini. Ketika begitu banyak julukan yang tersemat pada kalian. Mulai dari generasi zelenial hingga generasi stroberi yang manja dan gak mau susah.
Tapi, setiap zaman memiliki tantangannya tersendiri bukan? Dan, mengutip sekali lagi pernyataan ustadz SAF, bahwa hanya pemuda lah yang mampu melakukan terobosan baru. Taklukkan setiap tantangan dengan keberanian dan iman.
Dik mahasiswa, bolehlah kiranya kami berdoa. Agar kalian senantiasa sehat, kuat, tak berhati lemah dan dilindungi Allah SWT.
Tak putus kami berharap kehadiran kalian untuk memihak rakyat dan kebenaran. Semoga keberanian dan keteguhan sikap kalian juga sampai di ruang-ruang kelas. Sampai pula di ruang-ruang kerja dimanapun kalian mengambil peran.
Karena, sepuluh tahun dari sekarang, kalian yang akan menduduki posisi penting untuk berkontribusi bagi negeri ini (Najwa Shihab).
Sebab sekokoh apapun tiap pribadi, perjuangan adalah hempasan badai dan gulungan topan yang bertubi. Sebab seperkasa apapun setiap diri, ia memerlukan sandaran jiwa dan dekapan cinta. Maka perjuangan adalah kebersamaan yang suka dukanya menggoreskan kenangan takkan dilupa.
Keren mbak. Terharu bacanya..banyak benernya soalnya.
BalasHapus