Awal tahun 2000 adalah masa-masa saya berkenalan dengan dunia internet. Sudah tentu bukan di masa putih biru karena sekolah kami tak punya ruang komputer khusus.
Masa putih abu semakin berwarna ketika pertama kali berkenalan dengan tulisan
bang Radit, Sang Kambing Jantan. Entah siapa yang pertama kali mengenalkan,namun tiap pelajaran komputer saya selalu berkesempatan membaca curhatan bang Radit.
Owwh ini toh aktivitas blogging, pikir saya bertahun-tahun kemudian. Haha. Waktu itu saya mana paham kalau bang Radit adalah blogger. Yang penting ceritanya bagus. Curhatan yang dibaca oleh banyak orangorang, kemudian dibukukan.
Ya, blogging adalah aktivitas yang berkaitan dengan menulis artikel di sebuah platform web. Biasa dikerjakan oleh personal meskipun tidak menutup kemungkinan dikerjakan bersama-sama.
Awal Mula Ngeblog
Meski di tahun 2000-an sudah bersinggungan dengan blog tapi saat itu belum ada niatan bikin blog. Baru belajar komputer juga saat itu, mana bisa langsung utak atik web.
Niat bikin blog muncul ketika kuliah. Salah satu blog yang sering dibaca adalah celah langit. Isinya masih keseharian tapi gaya berceritanya mengalir banget. Apalagi sering disisipkan materi sains tapi dikemas dengan bahasa sederhana.
Tapi bingung, gimana ini cara bikin blog? Meski di tahun itu teknologi sudah semakin maju tapi guru-guru blogger masih jarang. Apalagi guru blogger online, dijamin gak ada.
Sekarang tak hanya belajar blogger online tapi komunitas blogger pun merebak. Sebut saja komunitas blogger angin mammiri, komunitas blogger FLP, komunitas blogger gandjel rel, ISB, blogger crony, blogger perempuan network dan banyak lagi lainnya.
Saya sendiri alhamdulillah sudah tergabung dengan komunitas blogger, seperti komunitas khusus blogger dari IIDN dan Indonesian Social Blogger.
Belajar Ngeblog Pertama Kali
Tahun 2019 adalah awal saya bangkit lagi untuk menulis. Kebetulan saat itu, komunitas emak-emak dari almamater S1 akan membuat buku. Kapasitas diri yang tak seberapa, menuntut saya untuk mencari kelas menulis. Dan disitulah pertama kali bergabung dalam kelas tentang blog yang diprakarsai IIDN dan Indosat.
Sayangnya, saat itu bahasannya terlalu advance untuk saya yang piyik dalam dunia blogging. Bahkan saya ingat mencari tau sendiri tentang apa itu niche.
Oh, ternyata niche bisa diistilahkan sebagai topik utama blog kita. Misalnya, jika topik kita membahas tentang keluarga, maka itulah niche kita. Bahasan blog pun tak jauh-jauh dari itu.
Lalu, blog gado-gado gimana? Nah, ini bisa disebut blog dengan niche lifestyle. Tidak masalah asal bahasan yang ada di blog kita juga suka. Karena ketika passion menulis ada, maka ngeblog jadi lebih mudah.
Saat itu, niche aja masih bingung apalagi template. Berulang kali saya gonta ganti template agar nyaman dilihat. Setelah googling kesana kemari, template yang baik itu adalah template friendly yang ramah SEO.
SEO? Makanan apalagi tuh?? Wkwkw. SEO adalah kepanjangan dari search engine optimizing. Artinya blog kita akan mudah ditemukan dalam mesin pencari ketika sedang googling dan baiknya ada dalam urutan teratas dalam halaman google.
Template yang ramah SEO akan membuat betah pengunjung sehingga ketika blogwalking, pengunjung tertarik membaca artikel lainnya. Blogwalking adalah berkunjung suatu blog, membaca artikelnya kemudian meninggalkan komentar sesuai isi artikel.
Tumblr, Wordpress dan Blogspot
Sebenarnya tahun 2015-an, saya membuat akun di tumblr. Saat itu saya masih belum tahu, kalau tumblr juga merupakan salah satu bagian dari platform blog. Namun, tumblr kemudian ditutup oleh kominfo sebab banyak akun tidak senonoh yang posting hal-hal vulgar.
Tumblr diprakarsai oleh David Carp, seorang berkebangsaan Amerika. Awalnya David membuat tumblr di Jepang saat usianya 19 tahun, namun lama kelamaan mulai berkembang dan hingga kini penggunanya sudah berjumlah puluhan juta.
Ketika akan serius ngeblog, saya masih bingung antara wordpress atau blogspot. Yaudahlah cobain semua aja biar tau mana yang lebih nyantol.
Wordpress secara tampilan jauh lebih ciamik namun saya masih bingung bagaimana menggunakannya. Saat itu belum bisa juga membedakan antara wordpress.org atau wordpress.com.
"Aha..ini nih," ujar saya pas ketemu blogspot. Apalagi pemasangan templatenya cukup mudah. Saat ini tersedia template gratis dengan tampilan yang mobile friendly.
Yeayy.. Finally
Alhamdulillah, blog pertama saya jadi. Bahagianya. Apalagi ngutak ngatik sendiri, pasang template sendiri meski masih belum paham bagaimana pasang widget dan lain-lain.
Ternyata otodidak membuat saya paham beberapa hal tentang blog. Minimal ada beberapa kemampuan dasar yang dikuasai, yaitu mengganti template, memasang widget di sidebar, memasang gambar atau fotofoto serta memasang link pada anchor text tertentu. Masih dasar banget kan?
(Sementara) Cukup Satu Blog Saja
Kemampuan yang minim tentang ngeblog membuat saya bilang ke diri sendiri. Udah cukup ini aja dulu. Dirawat dan disayangi seperti anak sendiri 😃
Apalagi rencana kedepan yaitu menjadikan blog selain sebagai sharing juga bisa menghasilkan. Akhirnya memberanikan diri posting-posting link artikel di sosial media.
Alhamdulillah, ada 1 brand yang tertarik. Lewat agency sih, cuman brandnya sudah terkenal. Saya pun bertanya pada teman blogger yang lain mengenai proses dealnya.
Mendapat job blogger membuat saya harus memasang google analitik agar mudah dipantau. Nah, ini juga belajar otodidak. Membaca laporannya pun belum terlalu bisa. Paling bisa membaca berapa page view per bulan. Kalau rajin ikut blogwalking, page view mencapai 1000 lebih per bulan.
Blogspedia, Target Tempat Belajar
Kemampuan yang masih minim ini membuat tekad saya membara untuk mencari tempat belajar ngeblog. Dan memang sudah lama tau tentang blogspedia. Berawal dari postingan mbak Marita di facebook ketika membuka blogspedia pertama. Sayangnya, saya terlambat tau dan telat daftar.
Ketika BP 2 diadakan, saya sedang hamil dan masih mabok. Kemudian berdoa, semoga masih ada kesempatan bergabung di blogspedia.
Kesempatan itu tak saya sia-siakan ketika ada challenge #14anniversary. Meski semua tulisan dirapel tapi alhamdulillah dapat golden tiket.
Blogspedia itu jor-joran kalau memberikan materi ngeblog. Kita benar-benar diajarin dari tahap awal hingga bisa membenahi blog sendiri. Pun, blogspedia punya komunitas. Salah satu hal yang harus dilakukan ketika menjadi seorang blogger adalah memiliki komunitas blog.
Keliatan ngebet kan gabung dengan blogspedia? Nunggu hampir 2 tahun euy. Haha.
Meski blogspedia gratis, namun semua ada konsekuensinya. Bagian ini sebenarnya bikin diri jadi lebih tertantang. Jadi, jangan sampai menganggap remeh kelas gratis. Apalagi, isi materinya daging semua.
Peserta yang lain pun terlihat antusias. Semuanya tak ada yang mau jika terkena tendangan mar-mar. Huhu ampun coach.
So, apa saja yang dipelajari di materi pertama?
1. Fokus
Jujur saja, ngeblog tak hanya sekedar menulis. Perlu referensi yang banyak agar tulisan kita punya kualitas dan bermanfaat. Seorang blogger harus kuat membaca banyak dan pandai menganalisa.
2. Niat
Niat yang lurus akan membuat ngeblog terasa lebih lancar jalannya. Niat bermanfaat dan menjadikan waktu lebih berkah, membuat ngeblog jadi mudah meski tantangan tetap ada.
3. Konsistensi
Nah, pekerjaan ini membutuhkan ketekunan dan fokus. Jadi, ngeblog butuh passion yang kuat. Harus ada big why kenapa ngeblog.
Selain passion, ngeblog juga membutuhkan skill. Kemampuan dasar ngeblog harus dikuasai agar tak selalu minta bantuan orang lain. Yah, ngeblog butuh biaya juga kan. Kalau dikit-dikit minta bantuan sementara penghasilan ngeblog gak seberapa ya tekor juga.
Yang paling penting adalah konsistensi. Dan ini tantangan yang sesungguhnya. Jika passion ngeblog tak ada dan skill juga minim, maka bisa dipastikan ngeblog gak bakalan konsisten.
Jujurly, materi 1 membangkitkan gairah belajar dalam ngeblog. Dan ini semakin membuat saya ingin serius belajar SEO, karena bagian masih belum saya pahami. Beberapa kemampuan dasar seperti memotong artikel, membaca GA, memasang banner, memasang link pada gambar juga belum saya pahami.
Manfaat Ngeblog
Selama hampir 1.5 tahun ngeblog dengan kondisi putus nyambung, saya mendapatkan banyak sekali manfaat. Namun, ada 5 hal yang saya highlight aja
1. Bebas Curhat
Ngeblog itu ibarat membangun rumah. Nah, bebas dong mau ngapain aja kalo di dalam rumah. Termasuk curhat apa saja. Eittss, tapi memang perlu belajar agar curhatan tak sampai membuka aib. Hehe
2 . Belajar Menata Alur Pikiran
Menulis itu tak hanya mengeluarkan uneg-uneg namun bagaimana menatanya agar tetap enak dibaca. Bagaimana membuat alur agar pengunjung betah, minimal diri kita sebagai penulis juga bahagia ketika membacanya.
3. Banyak Berkenalan dengan Orang Baru
Salah satu hal yang berubah drastis ketika memiliki anak adalah jarang keluar rumah dan bertemu orang. Otomatis aktivitas ngeblog membuat saya berkenalan dengan banyak orang diluar sana. Meski hanya di dunia maya, namun spirit yang disalurkan sangat positif.
4. Sarana Eksistensi Diri
Ngeblog adalah sarana lain dalam eksistensi. Saya bisa menjadi diri sendiri tanpa embel-embel apapun.
5. Bermanfaat Untuk Orang Lain
Salah satu hal yang membahagiakan adalah ketika diri bermanfaat untuk orang lain. Apalagi jika artikel-artikel yang kita sharing menambah pengetahuan dan referensi bagi orang lain.
Posting Komentar
Posting Komentar