Hai Soby (Sobat Yusri-red),
Liburan sudah di depan mata nih. Saatnya bertualang lagi, menjajaki alam dan mencicipi rasa. Apalagi dunia sudah mulai bebas corona. Waktu yang tepat untuk wisata kuliner Palopo kan? Hmm..pasti menggiurkan sekali.
Sekilas Kota Palopo
Ada yang pernah mendengar nama kota ini? Kota Palopo terletak di daerah Sulawesi Selatan. Sekitar 371.8 km dari ibu kota, Makassar. Jika kota ini terdengar asing, tapi Toraja? Nah,Palopo dekat sekali dengan kota wisata terkenal tersebut. Sekitar 93.7 km saja tapi jalannya penuh kelok.
Menurut Wikipedia, nama Palopo diambil dari bahasa Bugis-Luwu dan memiliki 3 maksud. Arti yang pertama adalah penganan yang terbuat dari ketan, gula merah dan santan. Yang kedua berasal dari kata 'Palopo'i', berarti tancapkan atau masukkan. 'Palopo'i' adalah sebuah ungkapan yang diucapkan ketika pemancangan tiang pertama pembanguan masjid tua. Dan yang ketiga artinya mengatasi.
Palopo sendiri ditunjuk sebagai ibu kota Kesultanan Luwu setelah Islam masuk ke daerah Luwu sekitar abad XVII. Pemindahan ibu kota dikarenakan adanya perang saudara antara Putera Utara dan Selatan. Akhirnya, kota ini berada ditengah-tengah antara kedua daerah Utara dan Selatan.
Perkembangan Kota Palopo sangat pesat. Apalagi kota yang dikenal dengan Bumi Sawerigading ini memiliki kampus negeri satu-satunya di daerah Luwu sehingga banyak pendatang. Ya sob, di kampus inilah saya juga sedikit berbagi pengalaman dan ilmu.
Asal Muasal Makanan Palopo
Wilayah Palopo terdiri atas laut dan pegunungan sehingga sumber makanan berasal dari keduanya. Jadi, gak ada ceritanya makan ikan laut yang dikeringin. Disini jarang banget sob.
Dulu, saat saya masih kecil, sering sekali makan ikan segar. Ketika pindah ke Bogor, Jawa Barat, akhirnya sempat mogok makan ikan.
Yaa, mau gimana? Ikan lautnya sudah tidak segar lagi. Ikan tawarnya masih lumayan lah. Dan, akhirnya selera lidah pindah ke ikan kering. Sedihnya, selera lidah masih nyari ikan kering. Padahal di Palopo jarang dijual menu ikan kering yang tebal. Haha, gagal move on.
Wisata Kuliner Palopo Memang Menggiurkan
Lesehan Lela
Berdasar hasil survei pribadi, orang-orang langsung menyebutkan warung makanan ini pertama kali. Lesehan Lela memang menawarkan menu khas Palopo. Diantaranya adalah kapurung dan ikan bakar.
Kapurung ini makanan terbuat dari sagu yang disiram air panas. Bentuknya serupa gel yang berbentuk bulat. Kuahnya terbuat dari campuran ikan dimasak dicampur kacang ditumbuk halus, asam/ belimbing/ pattikala (buah asam khas Palopo), cabai serta sayuran. Rasanya sangat segar, asam dan nagih.
Selain kapurung, juga terdapat berbagai menu ikan. Ada yang dibakar, goreng ataupun dimasak dengan bumbu khas Palopo. Intinya membuat lidah bergoyang.
Lesehan Lela yang terletak di jalan Merdeka Palopo ini selalu penuh mendekati jam-jam makan. Pastikan datang di saat yang tepat ya sob atau bisa juga dengan memesan tempat via telepon. Oya, harganya bervariasi mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 60.000. Ramah di kantong ya?
Serba Nikmat
Letaknya yang berada di pinggir jalan besar membuat serba nikmat mudah ditemukan. Rumah makan ini hidangannya komplit. Menunya mulai dari daging, ayam, sop buah hingga kapurung. Harganya dibandrol mulai dari Rp 15.000.
Warung ini juga pernah didatangi oleh presiden Republik Indonesia yang keenam, yaitu Pak Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain memiliki rumah makan sendiri, serba nikmat juga melayani katering untuk daerah Palopo dan sekitarnya. Rasanya yang nikmat memang membuat warung ini mendapat pelanggan setia.
Rumah Makan Panjalu, Ayam Kosek
Tak disangka, saya mencoba menu khas ayam kosek, usai melahirkan anak kedua. Dan rasanya sungguh nikmat, apalagi habis berjuang melahirkan bayi tanpa persiapan apa-apa. Menu ini juga sangat cocok di lidah saya apalagi menyediakan lalapan. Maklum ya, berdarah setengah Sunda membuat diri gak bisa move on dari lalapan.
Kosek bisa juga disebut sebagai kremes, sehingga semua menu diracik seperti ini. Warung makan yang juga terletak di jalan poros Palopo ini menyediakan berbagai menu, mulai dari ayam kampung sampai bebek. Harganya pun cukup ramah di kantong, yaitu mulai dari Rp 15.000.
Social Barn
Soby, mencari tempat makan yang menawarkan pemandangan yang asik? Social Barn bisa menjadi salah satu alternatif. Tempatnya yang berada di lantai 5 membuat pengunjung bisa melihat daerah Palopo dari atas.
Restoran ini menawarkan konsep nongkrong di alam terbuka. Menu yang disajikan pun berasal dari laut yang diolah dengan modern. Ada sup asparagus kepiting, suki dan lain-lain.
Lantai bawah Social Barn adalah mega plaza Palopo yang merupakan toko bangunan besar. Jadi, soby bisa cari makanan dan alat material sekaligus.
Lesehan Asri
Sesuai namanya, warung ini berupa lesehan sehingga cocok untuk keluarga yang memiliki anak kecil. Menunya juga berupa makanan khas Palopo.
Hasil survei menyebutkan bahwa kapurung ala lesehan asri sulit dilupakan kelezatannya. Marrasa' kalau kata orang Palopo. Letaknya beralamat di daerah islamic centre, jalan Binturu. Soby yang sedang liburan sekeluarga ke Palopo, warung ini bisa menjadi alternatif kuliner.
Bebek Gazebo
Ada yang pecinta bebek? Nah, saya sendiri jarang mencicipi makanan jenis ini, terakhir kali ketika di Surabaya. Letak restoran ini berada di jalan Jenderal Sudirman, Poros Binturu. Kalau tidak mau repot, bisa pesan juga via jasa kurir makanan sob.
Bebek gazebo menawarkan menu khas bebek yang diolah dengan berbagai macam cara. Ada yang dibakar, goreng, kremes hingga menjadi makanan khas Palopo yaitu nasu palekko. Harganya mulai dari Rp 25.000.
Bakso Raksasa Cabang Adi Bontonompo
Salah satu warung bakso yang baru hadir di Palopo dengan menawarkan berbagai macam aneka bakso. Ada bakso keju, wagyu, kotak, mercon hingga bakso yang menjadi ikoniknya yaitu bakso lava yang isinya cabai semua. Berani coba?
Keunikan bakso raksasa yaitu kuahnya terbuat dari kacang, meski dikasi kuah bakso asli juga sih. Nah, kuah aslinya segar sob dan tak kalah enak adalah burasnya. Bakso raksasa memang tidak memberikan mie sebab baksonya sendiri sudah memenuhi mangkok.
Tempatnya enak dan nyaman. Cocok juga jika membawa anak kecil. Parkir juga luas dan plank depan warung cukup besar hingga mudah terlihat. Harga dibandrol mulai dari Rp 30.000.
Hot Mama Plate
Hot mama plate terletak didalam salah satu supermarket besar di Palopo hingga membuat banyak orang penasaran termasuk kami. Sesuai dengan nama restorannya, sebagian besar makanan disajikan dengan plate yang hot (panas).
Menunya bervariasi mulai dari daging steak, salmon hingga mie goreng. Oya, hot mama plate juga memiliki menu porsi anak. Enaknya, ditempat ini disediakan kursi khusus anak itu. Duh, saya sebagai mamak anak dua merasa bahagia karena terkadang anak kesusahan duduk di kursi biasa karena badannya tenggelam oleh meja.
Restoran ini juga semakin rame di saat jam-jam makan. Alhamdulillah, pelayannya cukup gercep (gerak cepat) dengan situasi yang ada.
Oya, jika soby pesan menu hot plate, pastikan agak jauh dari anak ya, karena biasanya masih keluar percikan ketika dihidangkan. Harga dibandrol mulai dari Rp 35.000.
Warung Fadhil
Salah satu menu andalan saya ketika pesan makanan di warung ini adalah sop ubi. Soby sudah pernah nyoba menu ini? Nah, makanan ini seperti sajian bakso namun ditambahkan beberapa potong ubi empuk dan daging diatas mie. Dijamin ketagihan kalau mencicipi sop ubi warung fadhil.
Selain itu, kapurungnya juga bisa menjadi menu andalan ketika berkumpul bersama keluarga. Porsinya banyak dan rasanya mantap. Biasanya pesan 1 porsi saja sudah cukup mengenyangkan kami sekeluarga. Warung yang terletak di daerah Songka ini memiliki menu dengan harga start mulai Rp15.000. Cukup membuat kantong aman ya sob?
Maika Beach House
Namanya sudah menunjukkan restoran ini ada dimanakan sob? Yup, rumah makan sekaligus penginapan ini memang menawarkan pemandangan laut yang pastinya membuat selera makanmu jadi semakin naik.
Apalagi semuanya menu serba seafood, mulai dari kepiting, udang hingga cumi. Yummy. Tak hanya itu, Maika Beach House juga menawarkan gedung yang bisa digunakan untuk pernikahan atau syukuran lainnya. Harganya mulai dari Rp 30.000
The Icon
Salah satu tempat nongkrong di Palopo yang ramai dikunjungi anak-anak millenial dan gen z. Wajar sih sob, soalnya tempatnya instragramable. Cocok untuk anak muda yang hobi foto-foto.
Harga makanan di The Icon Palopo juga ramah dikantong. Mulai dari Rp 13.000 dan soby sudah bisa mencicipi rasa kulinernya. Tempatnya di jalan Andi Jemma, Tompotikka.
Pecinta kopi mana suaranya? Salah satu cafe di Palopo ini juga menyediakan kopi dengan racikan yang khas dan sulit dilupakan.
Penutup
Gimana soby? Sebelas wisata kuliner di Palopo yang mana membuatmu ngiler dan ingin segera mencicipinya? Yuk gaskan, mumpung liburan sudah tiba.
Tapi, kalau sudah pernah merasakannya, mana kira-kira kuliner yang sulit membuatmu berpaling ke lain hati?
Posting Komentar
Posting Komentar