Apa yang terjadi jika tiba-tiba datang orang tak dikenal lalu menyodorkan sebuah peta rahasia yang menurutnya bahwa peta itu akan membawa kita pada takdir yang sudah digariskan?
Atau berpuluh mimpi hadir dan meminta kita untuk memenuhi sebuah takdir yang memang sudah tertulis? Lalu bayangan hitam yang selalu memberitahu hal-hal yang harusnya dilakukan?
Kira-kira sobat yusri bakalan takut atau tetap mengikuti petunjuk-petunjuk aneh yang datang?
Review Buku Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa
Itulah yang dialami Samiam (baca : Sang'iang) sang tokoh utama. Namanya memang cukup aneh untuk menjadi orang Lisboa, ibu kota Portugal saat ini. Juga terlihat aneh disebut sebagai anak kandung dua orang keturunan Lisboa asli yang wajahnya jelas kelihatan Portugalnya. Sementara Samiam tidak.
Samiam bermata sipit, berambut lurus dengan warna cokelat sementara ibu bapaknya bermata besar, berambut ikat dan berwarna cokelat tua. Semasa kecil Samiam tak lepas dari ejekan teman sebaya yang menyebutnya anak haram.
Lalu, keanehan itu pun terkuak ketika usianya 15 tahun dan tiba-tiba dia harus berhadapan dengan ibu kandung yang baru diketahuinya. Sayangnya, ibu kandungnya saat itu sedang kondisi meregang nyawa untuk menjelaskan segala hal.
Beruntunglah, ratusan surat yang ditulis ibunya menjadi petunjuk. Tapi, Samiam terlalu takut membaca surat itu.
Hingga, kedatangan tunangannya yang tiba-tiba, mimpi aneh yang sering mampir dan bayangan hitam itu memaksanya membaca surat dari ibu kandung yang tak pernah dikenalnya.
Perlahan, jati diri Samiam mulai terkuak. Mulai dari keterkaitan namanya dengan orang Timur, tepatnya di Kerajaan Sunda hingga Porto De Graal (kelompok rahasia penentang Paus dan pemerintah).
Bagaimana akhirnya Samiam menemukan jati dirinya? Apakah benar ayahnya seorang keturunan bangsawan dari Timur? Kenapa dia bisa tergabung dalam kelompok rahasia penentang Paus dan Pemerintah?
Hihi lanjut baca sendiri ya.
Kenapa Buku Ini Menarik?
Awalnya saya tertarik Buku perjalanan mustahil samiam dari Lisboa sebab ratingnya bagus di ipusnas. Hahaha.
Ipusnas itu layanan digital dari perpustakaan national. Asiknya, siapapun bisa pinjam buku karena pinjamnya secara online.
Cuma, waktunya terbatas, lima hari saja. Dan lewat dari itu, biasanya cukup sulit didapatkan lagi saking larisnya. Saat baca pertama kali, alurnya lambat dan membosankan tapi bergitu masuk di pertengahan cerita, saya jadi greget sendiri. Jadi, ini alasan kenapa buku ini kayak untuk masuk dalam list bacaan :
Genre
Buku bergenre fiksi ini tak hanya sekedar fiksi. Tapi juga ada sejarahnya. Two thumbs up buat penulis yang berhasil menulis sejarah tanpa kening kita ikut berkerut. Haha.
Yah, kadang lipatan kening muncul juga sih. Apalagi kalau bahas soal peta. Baca buku ini bikin pengen buka peta dunia deh.
Ya kan, kita mah gak akrab sama Eropa sana.
Ceritanya memuat latar belakang penjelajahan samudra dari Portugis sehingga ada tulisan tentang rute penjelajahan samudra dari Portugis.
Tokoh-tokoh penjelajah samudra semacam Bartholomeu Diaz dan Vasco Da Gama ikut muncul dalam cerita. Jadi ingat RPUL ya sob.
Eh, masih ingat RPUL kan? Mungkin hanya anak 90'an yang relate ya.
Diksi
Lagi-lagi pengarang dapat jempol karena genre historical fiction ini jadi gak berat karena diksinya ringan.
Karena itu, kadang saya bingung, mana cerita fiksi dan mana yang bukan. Zaki Yamani sukses mengawinkan sejarah masa lampau mulai dari Portugal hingga Tanah Malaka dengan diksi yang memikat.
Alur
Secara keseluruhan, buku ini adalah diary harian yang ditulis oleh Samiam sendiri. Alur ceritanya maju mundur. Kadang menceritakan masa lalu Samiam dan masa kini yang dilaluinya. Sudut pandangnya sudah jelas orang pertama.
Disinilah kepiawaian sang penulis demi menghubungkan potongan-potongan cerita dan menggabungkannya menjadi pemahaman yang utuh.
Tokoh
Karakter yang diperankan oleh Samiam memang terkesan membingungkan. Mungkin karena ia pun sedang bingung mencari jati dirinya sendiri.
Hal yang membuat saya suka adalah tokoh yang diceritakan tidak terlalu banyak. Tokoh yang muncul terlalu banyak biasanya membuat pembaca bingung menghafalkan tokoh dan akhirnya jadi kehilangan fokus membaca.
Opening Memikat
Saya sempat terkecoh dengan opening yang menceritakan bahwa buku ini adalah salah satu dari 3 buku yang ditemukan di Inggris, Portugal dan Malaka.
Seorang Professor mati-matian mencari buku hingga menemukan ketiga buku harian Samiam lalu diterjemahkan dan jadilah buku ini. Padahal aslinya ini murni karya anak bangsa. Prouds of him.
Berlatar Portugal Hingga Kontatinopel 5 Abad Yang Lalu
Satu hal lagi yang membuat saya terkecoh adalah penulis mampu menghadirkan wajah Portugal, khususnya Lisboa di abad ke 15.
Tentang masyarakat Lisboa yang tangguh sebagai nelayan, dinginnya sungai Tagus, penjara Belem yang mengerikan, pedagang rem-rempah yang dikuasai oleh orang Arab sejak dulu hingga indahnya Kontatinopel.
Asiknya baca ini sambil riset sih. Mencari bagaimana penggambaran tempat-tempat yang ditulis. Juga menjelajahi rute penjelajahan samudra orang Portugis hingga sampai ke tanah Malaka.
Ah, jadi pengen berkunjung ke Portugal suatu saat.
Baca Buku Ini Saya Jadi Tahu...
So, kalau sobat yusri pengen cari baca buku yang bernilai sejarah tapi gak ngebosenin dan bikin penasaran, saya sarankan cari buku Perjalanan Mustahil Samiam Dari Lisboa.
Dibuku ini, saya jadi tahu bahwa sejak dulu tanah kita memang selalu jadi incaran para penjelajah. Mereka terkesima dengan tanah elok penghasil rempah-rempah.
Bahkan mereka diutus oleh kerajaannya untuk membuat peta bagaimana caranya menuju ke wilayah timur.
Juga tentang perbudakan yang tidak disetujui oleh bangsa manapun. Yah, walaupun selalu ada sekelompok orang yang mendapat keuntungan dari sistem ini, namun agar memiliki hak sama dengan manusia lainnya itu selalu diperjuangkan di belahan bumi manapun.
Detail Buku
Jumlah Halaman : 368
Tanggal Terbit : 21 Apr 2021
ISBN : 9786020648613
Penerbit : GPU
Berat : 388 gr
Lebar : 13.5 cm
Panjang : 20 cm
Tentang Pengarang
Kecintaannya pada sejarah menjadikan penulis kelahiran Bandung ini sering menghasilkan karya bergenre historical fiction.
Hebatnya, Zaky Yamani, sukses melempar pembaca ke masa lalu tentang pencarian tanah penghasil rempah-rempah, isu kemanusiaan tentang perbudakan hingga komunitas rahasia yang ada di jaman dulu.
Untuk menghasilkan novel trilogi ini, penulis sampai residensi di Portugal dan mampu memvisualisasikan portugal di abad ke 15 melalui foto atau lukisan yang ada di museum.
Rating
Sudah lama saya tidak baca buku yang bagus apalagi penuh sejarah di dalamnya namun diksi ringan maka saya mau kasih nilai 8 dari 10.
Sayangnya, sebagus ini belum selesai dalam 1 buku. Padahal, buku pertama dari trilogi yang direncanakan oleh Zaky Yamani sudah membuat penasaran. Yah, semoga tidak lama-lama ya. Jangan sampai membuat saya gak bisa tidur mikirin kelanjutannya.
wow buku yang menarik sekali untuk dibaca ya kak, sayapun jadi tertarik banget nih apalagi ratingnya yang sangat bagus ya
BalasHapusWah mupeng to the mak ini mah. Aku suka banget yang begini. Mungkin ini sepperti trilogi Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer itu ya Mbak. Tentang kehidupan pada zaman dahulu. Semoga bisa punya bukunya
BalasHapusWak, kayaknya bukunya keren nih. Mau cari ah. Hehe. Makasih banyak reviewnya, Kak.
BalasHapusNovel yang dibalut kisah sejarah menarik juga jadi bahan bacaan. Kita merasa ada yang menuturkan cerita lampau, bukan disuguhi bahan pelajaran seperti zaman sekolah dulu.
BalasHapusJadi inget RPUL kwkwwk
BalasHapusNoted, buku latar sejarah tapi asyik dibaca dan ga ngebosenin, pinjem ah nanti Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa!
Jujur aku belum pernah cobain ispusnas. Namun, beberapa review dari teman bloger juga bagus2 nih, cuss langsung coba pinjam ipusnas deh
BalasHapuspertama baca judul LISBOA, ini daerah mana di Indonesia hwakka ternyata portugal hehehe. ih aku mau gabung jadi sobat yusri biar dapar review buku2 fiksi kece hahaha
BalasHapusBuku yang ada background sejarahnya tuh biasanya bikin kepala puyeng. Kalau nggak gitu, ya bikin ngantuk. Tapi, kalau jadinya malah nagih ya keren sih ini.
BalasHapusAku suka dengan cerita historical fiction karena penulisnya pasti riset dulu ya. Cuma ya itu, sejak punya anak aku jarang banget baca buku tebal tebal, hihihi.
BalasHapus