I know the won't remember this,they're too little, but I will
I know that the same moment
That they are never going to remember
but I will never forget
Dulu, sewaktu saya masih kecil, kesempatan untuk rekreasi atau berkunjung ke salah satu wisata alam di Sulawesi Selatan terbilang jarang. Ketika kami besar dan kesempatan itu datang saat ini, kami langsung berangkat tanpa banyak babibu.
Wisata alam tentu menawarkan banyak hal yang menarik dan kami penasaran dengan Waitiddo ini. Apa sama saja dengan sungai Latuppa, wisata Palopo yang sudah lama identik dengan kota Idaman ini?
Lokasi Wisata Alam Waitiddo
Waitiddo berjarak 30 menit saja dari rumah. Perjalanan kesana juga cukup lancar karena jalanan sudah bagus.
Ketika masuk wilayah Waitiddo, aliran airnya sudah terdengar jelas. Tak lama, kami melihat gazebo-gazebo yang ada di pinggir sungai.
Beberapa pengunjung ada yang singgah dan mandi-mandi.
Kami berjalan terus karena cukup penasaran dengan pemandangan diatas. Apalagi, kami menemukan dua plang berbeda nama. Salah satunya menunjuk ke arah Waitiddo. Nah, satunya lagi saya lupa apa namanya hehe.
Jalanan semakin menanjak dan agak berkelok. Alhamdulillah, kami pun sampai.
Waitiddo, Pesona Dari Lereng Gunung
Pesona alam Sulawesi Selatan memang tak perlu diragukan lagi, termasuk sungai Pakkalolo. Kealamiannya yang terletak di lereng gunung membuat keindahannya semakin memancar.
Sungai ini sendiri sudah terkenal di kalangan masyarakat Bua namun kurang terkelola dengan baik. Salah satu tokoh daerah Luwu kemudian membangun wisata alam yang tak jauh dari Sungai Pakkalolo yang bernama Waitiddo.
Secara harfiah, Waitiddo berarti air yang menetes. Curahannya berasal dari mata air jernih dan mengalir menjadi sungai Pakkalolo.
Nah, kira-kira apa yang menarik dari wisata alam yang baru dibuka tahun 2020 ini?
Keunikan Wisata Alam Waitiddo
Turun dari mobil, kami dibuat terpana dengan sungai dan fasilitas yang nampak dari tempat parkir. Cepat-cepat kami turun dan membawa segala hal termasuk makanan dan bantal.
Parkir
Tempat parkir lumayan luas. Ada dua tempat parkir yang disediakan oleh pengelola. Parkir pertama ada diatas dan dibawah yang lebih dekat dengan lokasi.
Better sobat yusri bisa parkir dibawah jika belum penuh. Jika berangkat saat weekend maka sebaiknya datang di pagi hari agar dapat parkir dibawah.
Tempat parkir bagian bawah dihias dan dirawat dengan baik. Ada bungan dan pohon yang ditanam disekitar parkir. Ada juga tempat duduk untuk pengunjung.
Yang bikin terkesan adalah Kang parkir yang ramah banget lho.
Kolam Alami Sungai Pakkalolo
Anak-anak langsung menjerit saat melihat aliran sungai dibawah. Sayangnya, kami harus menuruni anak tangga yang cukup banyak untuk sampai kesana.
Ada pegangan sih dan tangga cukup luas tapi tinggi. Bakal ngos-ngosan kalau naik tangga.
Kolam alaminya terbentuk dari cerukan dasar sungai lalu dikelilingi batu-batuan. Cukup aman untuk anak-anak mandi. Alirannya juga tidak terlalu deras.
Gazebo Dan Villa
Wisata alam Waitiddo menawarkan gazebo di pinggir sungai yang bisa disewakan oleh pengunjung. Harganya pun cukup terjangkau untuk sewa harian. Oya, selain di pinggir sungai, ada juga gazebo disamping pintu masuk.
Nah, ada yang berbeda dari wisata Palopo ataupun wisata lainnya yaitu villa khusus pengunjung. Villa kurcaci ini juga punya dua tipe. Ada yang dilengkapi kamar mandi dan tidak. Ada yang bertingkat dan tidak. Hargapun menyesuaikan ya sob. Hehe.
Saat itu kami menyewa villa tanpa kamar mandi dalam dan tidak bertingkat. Lumayan bahaya juga untuk balita jika menyewa villa bertingkat. Jendelanya itu lho tanpa pengaman.
Sesuai namanya, villa kurcaci ini memiliki langit-langit yang rendah namun dilengkapi karpet. Sayangnya saat itu, karpet kami basah dipakai oleh pengunjung sebelumnya. Kayaknya petugas lupa bersihkan ini.
Di setiap villa ataupun gazebbo disediakan panggangan. Banyak pengunjung yang membawa ikan atau ayam yang siap bakar. Asik banget ya makan ikan atau ayam bakar dipinggir sungai.
Dan, satu hal yang saya suka adalah tempat sampah besar yang ada di depan kamar. Pengunjung jadi tidak kebingungan akan membuang sampahnya kemana.
Arena Sport Alam
Ba'da shalat shuhur, tiba-tiba mama bilang mau naik flying fox. Kami terkesiap apalagi usia mama tidak muda. Untungnya flying fox di wisata alam Waitiddo hanya 200 meter.
Apakah flying fox adalah senam jantung yang cocok untuk manula? Hehe, saya tidak tahu. Pilihan lainnya yaitu sepeda gantung. Jaraknya pun cukup pendek, hanya sekitar 20 meter. Kata petugas emang buat foto-foto aja sih.
Selain itu ada sarana explore alam dengan motor ATV dan mobil hardtop. Memang cocok banget di lereng pegunungan begini.
Camping Ground
Pengunjung yang ingin merasakan sensai menginap di alam terbuka, wajib nyoba camping ground. Lokasinya disamping sungai.
Asik ya, vibes dengan suara aliran airnya dapat banget.
Spot Foto
Suasana yang asri dan alami bisa jadi sarana foto-foto yang ciamik. Selain itu, Waitiddo juga menyediakan spot foto yang bagus.
Ada batu jodoh dengan latar love. Lalu jembatan diatas sungai Pakkalolo juga cantik banget. Dan, petugas menawarkan berfoto dengan hewan yang mereka pelihara. Ada burung kakaktua dan ular sawah. Ada yang berani? Hehe.
Musholla
Semilir angin emang bikin pengen tidur banget. Aplaagi jika duduk selepas shalat di musholla Waitiddo.
Letaknya yang lebih tinggi membuat sapuan angin makin terasa. Segarnya sampai bikin gak mau pulang. Apalagi sambil menikmati Maha Karya Allah dibawah sana.
Letaknya yang lebih tinggi membuat sapuan angin makin terasa. Segarnya sampai bikin gak mau pulang. Apalagi sambil menikmati Maha Karya Allah dibawah sana.
Harga
Tiket masuknya free alias gratis. Bahagia kan? Hahaha. Yang perlu dibayar adalah villa, gazebo dan permainan sport alam.
Harga sewa gazebo untuk satu hari adalaha 50.000. Untuk villa bertingkat sekitar 150 ribu dan yang tidak bertingkat sekitar 125 ribu.
Sewa flying fox yaitu 25ribu, sepeda gantung 20ribu dan kurang tau untuk ATV dan mobil hardtop. Oya, jika berfoto dengan hewan peliharaan dikenakan biaya sekitar 10ribu per orang.
Liburan murah meriah kan?
Waitiddo, Lestari Dengan Jadesta Kemenparekraf
Beruntung saat ini pemerintah aware dengan potensi wisata tiap daerah. Maka dibangunlah jejaring desa wisata sebagai upaya pemerintah untuk menjaga dan memasifkan pengenalannya ke masyarakat.
Semoga dengan ini, baik pemerintah maupun masyarakat saling bekerjasama membangun wisatanya di daerah masing-masing. Apalagi wisata alam di Sulawesi Selatan menawarkan daya tarik yang luar biasa.
So, sobat yusri yang ada rejeki ke Sulawesi Selatan, yuk main ke wisata alam Waitiddo. Dijamin ketagihan deh.
Posting Komentar
Posting Komentar