Dulu, saya beranggapan pekerjaan rumah tangga itu tak perlu dibuat jadwalnya. Apalagi jika seorang ibu tak memiliki aktivitas luar. Toh, pekerjaan itu mau tidak mau pasti akan selesai juga. Tapi ternyata, mengerjakan sesuatu yang berulang itu bikin bosan. Jika tidak segera diantisipasi maka akan jenuh dan akhirnya bisa membuat burn out.
Baca Buku, Langkah Pertama Belajar Manajemen Waktu
Setiap ada kesempatan bertemu dengan orang 'baru', saya selalu memperkenalkan diri sebagai blogger. Bukannya ingin sombong atau gimana tapi inginnya citra itu melekat dan semoga jadi doa agar branding ini terus nempel.
Kemudian ada yang bertanya, lalu bagaimana cara saya memanajemen waktu sebagai ibu rumah tangga? Gak keteteran tuh dengan kerjaan rumah? Anak-anak kan juga masih balita, emang sempat nulis?
Yah, disinilah saya harus mengakui bahwa cara mengelola waktunya pun masih trial error. Makanya, saya harus belajar terus. Termasuk saat ini menuntaskan atomic habit-nya James Clear.
Buku ini sebenarnya memuat tentang bagaimana memiliki kebiasaan kecil yang akan berdampak besar dalam hidup kita. Misalnya membiasakan merapikan tempat tidur setiap pagi. Kebiasan kecil ini memang terlihat sepele tapi bertahun kemudian kita bisa merasakan dampaknya.
Hal utama yang harus sobat yusri ubah adalah mindset tentang apa tujuan kita merubah kebiasaan. Apakah kita ingin mencapai sasaran tertentu atau mengubah identitas diri. Contohnya, apakah goal kita ingin membuat sarapan tiap pagi atau menjadi ibu yang produktif?
Buku atomic habits memberikan pencerahan bahwa sebaiknya tujuan kita mengubah kebiasaan itu agar memiliki identitas baru yang diinginkan. Jika sobat yusri bertujuan memiliki identitas baru maka kebiasaan-kebiasaan baik juga akan mengikutinya.
Sederhananya seperti itu sih hehe. Nanti ya bukunya akan direview lagi. InsyaAllah.
5 Langkah Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga
Setelah mengubah mindset dengan baca btenuku, selanjutnya adalah memetakan strategi agar manajemen waktu ibu rumah tangga menjadi menyenangkan dan mudah. Tapi, urusan menata waktu tiap orang memang beda-beda.
Jadi saya mau buat tips umum yang bisa jadi solusi bagi ibu yang full time mother dan solusi bagi ibu wanita karir agar bisa membagi waktu antara bekerja dan keluarga.
1. Susun Skala Prioritas
Penting sekali untuk menyusun prioritas kerjaan mana dulu yang harus diselesaikan. Sobat yusri bisa membaginya menjadi 4 kuadran ala Steve R. Covey yaitu penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, tidak penting dan mendesak serta tidak penting dan tidak mendesak.
Skala prioritas akan membuat jadwal pekerjaan rumah tangga akan lebih mudah. Setelah menyusun prioritas sebaiknya juga menetapkan to do list yang harus dikerjakan dalam waktu tertentu. Saya sendiri biasanya membaginya berdasarkan waktu shalat.
Misalnya, kerjaan apa saja yang harus selesai sebelum waktu dhuhur, pekerjaan apa yang bisa dilakukan sebelum ashar dan lain sebagainya.
2. Gunakan Alat Bantu
Namanya ibu-ibu pasti ada aja lupanya. Makanya penting sekali untuk menggunakan timer, kalender atau aplikasi saat ini yang sudah semakin canggih dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Saya biasanya menyusun jadwal dan lain sebagainya menggunakan notion. Aplikasi modern yang penggunaannya bisa melalui smartphone atau website. Cuman memang butuh belajar ekstra dalam belajar notion.
Alhamdulillah sekarang semuanya dipermudah dengan template yang gampang di duplikasi. Kalau ada yang mudah, ngapain cari yang ribet kan?
3. Libatkan Anggota Keluarga
Kadang ada saja pikiran yang muncul bahwa seluruh pekerjaan rumah tangga adalah kewajiban ibu padahal seharusnya menjadi tugas bersama.
Misalnya, jika suami lebih suka berbelanja dan bayar ini itu maka delegasikan tugas tersebut pada beliau. Jika anak sudah bisa diamanahi tanggung jawab cuci piring maka mintalah untuk menyelesaikan urusan tersebut.
Poin pentingnya adalah ajak seluruh anggota keluarga terlibat dalam pekerjaan rumah tangga. Ini akan membuat manajemen waktu ibu rumah tangga menjadi lebih produktif.
4. Jangan Tunda!
Scroll sosial media itu memang gak berasa banget ya. Tau-tau waktu sudah terpakai 1 - 2 jam. Nah, jangan sampai terjebak dengan hal-hal yang membuat kita menunda pekerjaan rumah tangga.
Menunda bahkan membuat sobat yusri lebih stress lagi. Lakukan pekerjaan-pekerjaan yang mudah dulu jika benar-benar jenuh.
5. Fokus
Menurut buku Muslim Produktif, salah satu hal yang membuat hidup kita semakin produktif adalah dengan fokus. Produktif bisa tercapai jika ada energi bertemu dengan waktu dan kefokusan.
Ketika membuka laptop biasanya saya langsung berselancar di internet sembari mengecek email, lihat jumlah pengunjung blog serta mengintip lainnya. Sepertinya multitasking ya, padahal justru kegiatannya tidak fokus.
Nah, makanya perlu mengecek lagi prioritas apa yang harus diselesaikan dalam satu waktu tertentu. Lalu, berusahalah untuk fokus mengerjakannya agar cepat selesai, seperti artikel ini yang kudu finish. wkwkw.
Saya ingat di salah satu tulisan James Clear yang menuliskan bahwa siapa yang memiliki kebiasaan yang teratur maka ia akan memiliki waktu lebih banyak untuk mengembangkan dirinya di kemudian hari. Bagaimana manajemen waktu yang baik memang dimulai dengan kerutinan yang sudah kita lakukan.
Rutinitas itu secara otomatis akan membuat hidup menjadi lebih mudah. Anak-anak pun secara tak langsung juga akan mengikuti rutinitas tersebut. Menjadi ibu produktif pun bukan lagi khayalan belaka.
Kalau sobat yusri, apa punya langkah manajemen waktu ibu rumah tangga yang lain?
Posting Komentar
Posting Komentar