Kelas montessori di Albata adalah salah satu pilihan orangtua yang ingin remajanya tetap belajar mengaji dengan nyaman dan asik tanpa merasa bosan. Ya, ada alasan tersendiri kenapa saya merekomendasikan kurikulum montessori untuk belajar mengaji.
Saya sendiri mengenal kurikulum montessori saat status menjadi ibu akan tersemat. Saat hamil, saya bersemangat mencari tau hal-hal terbaik untuk buah hati. Memang beruntung sekali menjadi orangtua jaman now.
Akses belajar sangat mudah didapatkan. Metode, kurikulum hingga cara mengajar yang sesuai dengan kemauan orangtua dan anak bisa diperoleh.
Mulai dari les mata pelajaran, les minat bakat hingga belajar mengaji online atau TPQ online (taman pendidikan quran online) yang sesuai dengan keinginan tersedia. Tinggal rajin-rajin saja mencari dan scrolling lewat gadget.
Sepupu saya sudah tidak mau diajar lagi oleh orangtuanya dan gampang bosan. Sayangnya, kurikulum montessori saat itu belum booming. Kalaupun ada mungkin terbatas untuk beberapa kelas montessori saja.
Padahal menurut saya, sedikit lagi dia akan lancar mengaji. Hanya kurang melatih pelafalan hurufnya sehingga masih banyak huruf hijaiyah yang kurang pas makhrojnya.
Sebelumnya, sepupu saya ini mengaji di Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dekat rumahnya. Sayangnya, anak-anak seusia dia sudah enggan datang mengaji.
Hal ini juga terjadi pada ponakan yang beberapa kali saya pergoki lebih asik menekuri gawainya dibanding pergi mengaji.
Padahal saya tahu benar, jika kegiatan selain mengaji maka ia pun bersemangat meski tempatnya jauh. Sementara, tempat mengaji yang jaraknya hanya sepelemparan batu diabaikan.
Ada beberapa alasan yang sementara bisa saya simpulkan kenapa remaja saat ini jarang mau ikut aktif lagi di taman pendidikan quran dekat rumah, yaitu
Ada rentang usia tertentu yang tidak mau duduk diam saat belajar, ada juga yang masih belum paham bagaimana belajar yang baik dan lain sebagainya. Kondisi menyebabkan anak kehilangan minat belajar di TPQ.
Bukunya pun sama. Tidak ada perubahan. Sementara anak-anak saat ini jauh lebih senang jika metode belajarnya atraktif. Apalagi teknologi semakin canggih membuat anak-anak lebih senang dengan gawainya ketimbang mengaji.
Makin lama, remaja yang mengaji di TPQ akan semakin berkurang. Padahal belajar al-quran adalah salah satu pondasi penting membentuk kepribadian remaja yang berakhlak.
Apalagi makin banyak berita mengenai pembunuhan orang tua oleh anak. Atau berita tentang penganiayaan guru oleh siswa. Naudzubillah Min Dzalik. Orang tualah yang senantiasa belajar agar semakin mengenali anak dan mampu mengarahkan mereka.
Kurikulum Montessori sendiri memang didesain agar anak tak punya trauma dalam proses belajar. Step by stepnya lembut dan menyesuaikan perkembangan anak.
Pengalaman belajar yang fun learning ini akan memberikan kesan menyenangkan dan anak pun betah belajar.
Contohnya huruf-huruf hijaiyah yang dapat disentuh dan diraba secara langsung.
Metode ini secara tak langsung memberikan tanggung jawab yang membuat anak merasa dihargai dan dianggap. Sangat sesuai dengan usia remaja yang memang sedang dalam fase ingin mandiri.
Nah ini alasan kenapa saya merekomendasikan kelas montessori di Albata.
Tidak bisa dipungkiri, semakin lama anak-anak akan semakin mudah terdistraksi oleh banyak hal. Jika orangtua tak pandai mencari celah, teknologi akan menjadi musuh utama.
Metode belajar dengan gaya lama yang hanya mengandalkan anak duduk diam selama di kelas sudah ketinggalan zaman. Pengajaran harus semakin atraktif agar anak tak kehilangan minat akan belajar.
Ada 3 misi yang membuat Albata jadi rekomendasi belajar mengaji online maupun offline untuk anak:
1. Membangun generasi yang bertauhid kuat, bertaqwa dan mandiri sejak dini
2. Membangun peradaban islami yang dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga
3. Mengembangkan mindset bahwa belajar itu menyenangkan.
Akses belajar sangat mudah didapatkan. Metode, kurikulum hingga cara mengajar yang sesuai dengan kemauan orangtua dan anak bisa diperoleh.
Mulai dari les mata pelajaran, les minat bakat hingga belajar mengaji online atau TPQ online (taman pendidikan quran online) yang sesuai dengan keinginan tersedia. Tinggal rajin-rajin saja mencari dan scrolling lewat gadget.
Alasan Kenapa Remaja Tak Mau Lagi Ikut TPQ
Berbeda sekali dengan zaman dulu ketika teknologi belum secanggih sekarang. Beberapa tahun lalu, saya ikut berpusing ria mencari mencari kelas ngaji private untuk anaknya yang memasuki usia remaja.Sepupu saya sudah tidak mau diajar lagi oleh orangtuanya dan gampang bosan. Sayangnya, kurikulum montessori saat itu belum booming. Kalaupun ada mungkin terbatas untuk beberapa kelas montessori saja.
Padahal menurut saya, sedikit lagi dia akan lancar mengaji. Hanya kurang melatih pelafalan hurufnya sehingga masih banyak huruf hijaiyah yang kurang pas makhrojnya.
Sebelumnya, sepupu saya ini mengaji di Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dekat rumahnya. Sayangnya, anak-anak seusia dia sudah enggan datang mengaji.
Hal ini juga terjadi pada ponakan yang beberapa kali saya pergoki lebih asik menekuri gawainya dibanding pergi mengaji.
Padahal saya tahu benar, jika kegiatan selain mengaji maka ia pun bersemangat meski tempatnya jauh. Sementara, tempat mengaji yang jaraknya hanya sepelemparan batu diabaikan.
Ada beberapa alasan yang sementara bisa saya simpulkan kenapa remaja saat ini jarang mau ikut aktif lagi di taman pendidikan quran dekat rumah, yaitu
1. Mencampur Beberapa Level Usia Dalam 1 Kelas
Umumnya TPQ yang ada di kompleks atau kampung dekat rumah memang masih menerapkan metode lama, yaitu mencampur beberapa level usia dalam 1 kelas. Memang mengajinya satu per satu namun kenyataannya anak-anak yang dikelompokkan dengan berbagai level usia dalam 1 kelas tidak efektif.Ada rentang usia tertentu yang tidak mau duduk diam saat belajar, ada juga yang masih belum paham bagaimana belajar yang baik dan lain sebagainya. Kondisi menyebabkan anak kehilangan minat belajar di TPQ.
2. Masih Menggunakan Metode Lama
Saya perhatikan metode yang digunakan oleh guru ngaji ponakan saya adalah masih menggunakan cara yang lama. Cara-cara yang juga pernah digunakan untuk orangtua mereka.Bukunya pun sama. Tidak ada perubahan. Sementara anak-anak saat ini jauh lebih senang jika metode belajarnya atraktif. Apalagi teknologi semakin canggih membuat anak-anak lebih senang dengan gawainya ketimbang mengaji.
Makin lama, remaja yang mengaji di TPQ akan semakin berkurang. Padahal belajar al-quran adalah salah satu pondasi penting membentuk kepribadian remaja yang berakhlak.
Apalagi makin banyak berita mengenai pembunuhan orang tua oleh anak. Atau berita tentang penganiayaan guru oleh siswa. Naudzubillah Min Dzalik. Orang tualah yang senantiasa belajar agar semakin mengenali anak dan mampu mengarahkan mereka.
Kurikulum Montessori, Paduan Metode Sesuai Perkembangan Anak
Belajar dari pengalaman sepupu dan ponakan maka akhirnya saya semakin mencari tahu tentang kurikulum montessori. Metode yang dikembangkan oleh dokter dari Italia, Maria Montessori, ini menitikberatkan pada pembelajaran berbasis kemandirian dan perkembangan penuh potensi anak.Kurikulum Montessori sendiri memang didesain agar anak tak punya trauma dalam proses belajar. Step by stepnya lembut dan menyesuaikan perkembangan anak.
Pengalaman belajar yang fun learning ini akan memberikan kesan menyenangkan dan anak pun betah belajar.
Metode Pembelajaran Montessori
Ada beberapa metode pembelajaran montessori yang membuat anak betah yaitu1. Memberikan Pengalaman Belajar Secara Langsung
Pengalaman belajar secara langsung akan merangsang seluruh indranya sehingga anak merasakan sensasi yang lebih menyenangkan. Metode pembelajar montessori memang mengharuskan menyediakan bahan-bahan yang konkrit sebagai media belajar anak.Contohnya huruf-huruf hijaiyah yang dapat disentuh dan diraba secara langsung.
2. Membebaskan Pilihan Anak
Anak-anak diberikan hak untuk memilih aktivitas yang mereka minati dari berbagai pilihan yang tersedia. Mereka juga diajarkan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari, seperti merapikan dan mengatur lingkungan, yang membantu mengembangkan kemandirian, tanggung jawab, dan disiplin.Metode ini secara tak langsung memberikan tanggung jawab yang membuat anak merasa dihargai dan dianggap. Sangat sesuai dengan usia remaja yang memang sedang dalam fase ingin mandiri.
3. Orangtua/guru Sebagai Fasilitator
Pada metode pembelajaran montessori, orangtua atau guru tidak boleh memberikan intervensi yang berlebihan. Selama kegiatan yang dilakukan oleh anak masih dalam batas aman dan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka peran orangtua atau guru hanya sebagai pengarah.4. Membatasi Jumlah Anak Dalam 1 Kelas
Belajar privat memang membuat guru hanya fokus dengan satu anak. Hal ini dimaksudkan agar guru mengetahui bagaimana capaian anak dalam satu aktivitas tertentu.5. Menyiapkan Ruang Belajar yang Menyenangkan
Siapapun pasti akan merasa nyaman dan betah jika lingkungan belajar disiapkan begitu rupa. Lingkungan belajar dalam kurikulum montessori memang dirancang untuk mendorong kemandirian dan eksplorasi anak.Nah ini alasan kenapa saya merekomendasikan kelas montessori di Albata.
Albata Berbasis Kurikulum Montessori Islami yang Fun Learning
Albata islamic school montessori bisa disebut sebagai penyeimbang kebutuhan anak yang aktif dan kreatif namun tetap sesuai sunnah. Konsep fun learning ini memang membuat anak dan orangtua mempunyai mindset bahwa belajar itu menyenangkan.Tidak bisa dipungkiri, semakin lama anak-anak akan semakin mudah terdistraksi oleh banyak hal. Jika orangtua tak pandai mencari celah, teknologi akan menjadi musuh utama.
Metode belajar dengan gaya lama yang hanya mengandalkan anak duduk diam selama di kelas sudah ketinggalan zaman. Pengajaran harus semakin atraktif agar anak tak kehilangan minat akan belajar.
Ada 3 misi yang membuat Albata jadi rekomendasi belajar mengaji online maupun offline untuk anak:
1. Membangun generasi yang bertauhid kuat, bertaqwa dan mandiri sejak dini
2. Membangun peradaban islami yang dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga
3. Mengembangkan mindset bahwa belajar itu menyenangkan.
TPQ Teens Offline Private Albata, Cocok Untuk Remaja
Albata sendiri menyediakan berbagai kelas belajar mengaji yang sesuai dengan usia anak. Mulai dari TK hingga remaja semuanya ada.
Tinggal pilih juga mau belajar mengaji online atau offline. Yang pasti, salah satu hal yang membuat albata berbeda dengan lainnya adalah kelas montessori islaminya dipadukan dengan belajar adab, akhlak dan tauhid.
Kelasnya hidup dengan ustadzah yang ceria dan berpengalaman. Anak-anak pun semakin nyaman dengan kegiatan belajar yang seolah bermain.
Nah, untuk remaja yang ingin belajar mengaji secara tatap muka bisa mengambil kelas belajar offline private. Ustadzahnya akan datang kerumah murid dan belajar secara one on one.
Dan, tenang saja untuk remaja yang belum tersedia Albata di daerahnya karena tpq online juga bisa jadi pilihan.
Makin tertarik kan menimba ilmu di Albata? Yuk segera daftar
menjadi sebuah tantangan tersendiri ya mbak. Ketika lembaga ngaji offline bertaburan, justru semangat mengajai anak-anak ini tak sebaik jaman dulu. KOnsep albata TPQ offline ini, semoga menjawab kebutuhan anak-anak, remaja yg notabene memang tugas kita bersama untuk mendidik dan menyiapkan generasi sebaik-baiknya.
BalasHapusbener mba, bersyukur ada lembaga ngaji yang konsepnya mengikuti perkembangan jaman
Hapuskonsep pembelajaran dan kurikulum di Albata sepertinya memang asik ya dan cocok bagi anak dan remaja, mantap
BalasHapusalhamdulillah pak..yukk ikutan ngaji di albata hehe
HapusPengen banget bisa masukin anakku ke TPQ tapi sayangnya disini jarang. 'dan pasti nggak akan komplit dan detail seperti TPQ Albata
BalasHapusSaya juga suka nih dengan konsep belajar yang diusung di Albata lengkap ya, bebas pula pilih online maupun offline ya
BalasHapusiyaa yaa mbaa,,tapi alhamdulillah ini albata ada kelas offline dan online, sisa menyesuaikan jam Turki dan Indonesia ya hehe
BalasHapusMenyeramkan sekali, ya, zaman sekarang kalau kita tidak membekali anak dengan fondasi agama yang kuat. Di tengah keterbatasan orang tua, untungnya, ada Albata yang menawarkan pengajaran agama sesuai Qur'an Sunnah dengan cara yang menyenangkan.
BalasHapusMemang pendekatan montensori itu lebih mudah diserap anak, apalagi masa2 remaja masa penuh gejolak. Menyukai hal2 baru dan menantang, sepertinya montesori itu bisa menjembatani. Metode yg patut dicoba nih dalam belajar al-qur'an agar anak lebih mencintai al-qur'an. Thank you yus sharingnya.
BalasHapusMau daftar yg online bagaimana caranya ya?
BalasHapusboleh langsung ke websitenya albata ummi
HapusAlhamdulillah, hikmah perkembangan teknologi, mengaji pun Allah mudahkan, tak hanya offline, online pun bisa sehingga tdk terbatas tempat/lokasi, dimana pun bisa. Alhamdulillah..
BalasHapussebagai guru TPQ, megang anak teen ini memang tricky. di sisi lai sudah besar lebih mudah diarahkan, tapi merek cenderung malu kalo datang ke TPQ karena temannya anak-anak kecil. alhamdulillah kalo ada solusi prifat dari albata gini ya, jadi mereka tetap bisa belajar
BalasHapus