"Jangan numpuk sampah, kamu gak akan kuat"
Tagline unik yang terpampang jelas di badan belakang mobil bak terbuka terlihat wira-wiri di sebuah perumahan. Atribut dominan biru yang dikenakan oleh penggunanya pun seragam.
Ketika sampai di depan rumah yang masih menumpuk sampahnya, dengan cekatan mereka mengambil kotak sampah, menuang ke bak mobil lalu membersihkan kotak sampah tersebut. Setengah wajah mereka memang tertutup kain agar bau sampah yang menguar tak terlalu menusuk hidung. Meski begitu, semangat mereka untuk membersihkan dan menciptakan hunian yang bersih dan nyaman tak padam.
Sang pengangkut sampah adalah mitra yang bekerjasama dengan Clean Up Indonesia, salag satu jasa angkut sampah yang ada di wilayah Indonesia timur. Para mitra ini memiliki armada sendiri. Kadang berupa gerobak, bak motor sampah ataupun mobil bak terbuka. Clean up Indonesialah yang menghubungkan mereka dengan orang-orang yang membutuhkan jasa ini.
Adalah Iqra P. Sanur sebagai inisiator para pekerja di sektor informal tersebut. Semangat merintis usaha itu datang selepas meraih gelar sarjananya dari IPB University di kota hujan.
"Awalnya saya melihat ini semua adalah peluang. Setelah mencoba berbagai bisnis lain tapi semuanya gagal lalu melirik peluang jasa pengangkutan sampah. Akhirnya terjun kesini, tapi kok lama-lama secara tidak langsung ada dampak sosial dari hal yang saya lakukan ini".
Ya, keunikan dari rintisan usaha pemuda dari kota angin mammiri ini adalah tak hanya mendapatkan cuan dari jasa angkut sampah tapi juga bisa memberikan peluang usaha bagi sektor informal yang selama ini dianggap sebelah mata karena profesinya. Ini juga menjadi jalan keikhlasan orangtua Iqra ketika akhirnya anak lelaki mereka membuktikan bahwa selepas kuliah tak harus bekerja dari balik gedung dengan pakaian formil.
Keresahan orangtua Iqra kemudian terhapuskan ketika ikut mengantar anak mereka ke rumah-rumah karyawannya untuk silaturahim sekaligus gajian.
Ini adalah satu hal yang membuat orangtua lega sebab apa yang saya lakukan ternyata tak hanya sekedar menghidupi diri sendiri tapi juga bisa menjadi jalan rejeki bagi orang lain.
Jalan Juang Jasa Angkut Sampah
Perjalanan jasa pengangkutan sampah ini memang bukanlah perjalanan yang mulus. Apalagi jasa pengangkutan sampah adalah hal yang jarang dilirik orang lain."Saya hanyalah pemuda biasa bahkan sewaktu kuliah saya juga tidak melakukan hal-hal yang berdampak cukup besar," kata Iqra P. Sanur waktu itu.
"Lalu dulu sering sekali lihat tetangga-tetangga gelisah karena sampahnya belum terangkut. Sementara sampah yang semakin menumpuk itu lama kelamaan jadi bau." Kenang Iqra. Salah satu kegelisahan ini juga yang membuat Iqra saat itu berinisiatif menggelar jasa angkut sampah dengan layanan profesional dan bertekad membangun moshi-moshi spesialis sampah (sebelum berganti jadi Clean Up Indonesia) sebagai cikal bakal dalam mengurangi sampah terutama di wilayah Indonesia Timur.
Menurut data sistem informasi pengelolaan sampah nasional dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2022 bahwa jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton dimana sebanyak 65.71% itu mampu terkelola sedangkan sisanya belum terkelola dengan baik.
Artinya masih ada sekitar 34.29% lagi sampah yang tidak terkelola. Dan, sayangnya sampah-sampah ini bisa saja berkeliaran di pinggir-pinggir jalan, tempat publik, selokan, sungai, laut dan lain-lain.
Kesadaran kolektif dan keterlibatan masyarakat memang menjadi salah satu modal agar sampah-sampah ini terkelola dengan baik dan sebagaimana mestinya namun hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Moshi-moshi spesialis sampah sebagai jasa angkut sampah pun hadir dengan segala keterbatasannya. Semuanya diawali dengan keluarga terdekat dulu, tetangga-tetangga yang ingin sampahnya ingin ikut diatasi hingga merambah pada gedung perkantoran. Sistem mouth to mouth sangat efektif ketika diawal pendirian usaha.
Rintisan usaha inipun diikutkan dalam berbagai event dari lembaga pemerintah ataupun swasta. Dan disanalah Iqra bertemu dengan rekan-rekan yang juga memiliki visi misi yang sama. Hal inilah yang menguatkan saya untuk terus berjuang di ranah sampah ini.
Rintisan usaha inipun diikutkan dalam berbagai event dari lembaga pemerintah ataupun swasta. Dan disanalah Iqra bertemu dengan rekan-rekan yang juga memiliki visi misi yang sama. Hal inilah yang menguatkan saya untuk terus berjuang di ranah sampah ini.
Tim Clean Up Indonesia (sumber : website Clean Up Indonesia)
Hingga akhirnya rintisan usahanya bukan hanya sekedar mendapatkan cuan tapi juga sudah banyak sektor informal yang terbantu dan tentu saja mengakomodir hunian dan gedung kantor tetap bersih dan nyaman. Dan, di tahun 2019 Moshi-moshi spesialis sampah pun berubah menjadi Clean Up Indonesia dengan visi menjadi layanan profesionalitas di urusan persampahan di wilayah Indonesia timur.
Pandemi Adalah Berkah Bagi Clean Up Indonesia
Ternyata di tahun yang sama dengan perubahan nama tersebut, pandemi covid-19 merebak. Aturan-aturan yang berlaku di tahun pandemi membuat sebagian besar usaha menjadi jatuh. Tapi bagi clean up Indonesia justru menjadi keberkahan tersendiri.Ketika sebelumnya klien mereka adalah kebanyakan dari wilayah perkantoran, maka ketika pandemi merajalela klien mereka berasal dari rumahtangga. Ya, secara tidak langsung pandemi membuat masyarakat tersadar tentang arti kebersihan, hygine dan sehat.
Layanan Clean Up Indonesia (sumber : website Clean Up Indonesia )
Jasa angkut sampah adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh Clean Up Indonesia. Selama ini mereka melihat bahwa sampah-sampah di perkotaan masih belum jelas nasibnya. Apalagi armada truk sampah yang disediakan pemerintah tidak mencukupi untuk mengangkut sampah.
Bayangkan saja, hampir sepertiga dari seluruh timbulan sampah itu berasal dari rumah. Sementara rumah di perkotaan itu ada jutaan. Satu perumahan yang dimasuki oleh armada truk itu saja kemungkinan sudah menyebabkan bak truk penuh. Kemudian truk harus ke tempat pembuangan akhir lalu mengambil sampah yang lain.
Berapa hari yang diperlukan satu armada truk sampah untuk bolak-balik mengangkut dan membuang sampahnya? Bisa jadi, perumahan yang satu belum selesai diambil sampahnya sementara perumahan lain yang sudah diangkut sampahnya menunggu lagi sebab bak sampahnya mulai kembali menggunung.
Dalam undang-undang yang diatur oleh pemerintah, penanganan sampah terbagi menjadi pengurangan dan pengolahan. Jika pengurangan itu termasuk dalam reduce, recycle dan reuse sedangkan pengolahan terdiri dari pewadahan, pengangkutan, pengolahan dan berakhir ke tempat pembuangan akhir sampah.
Clean Up Indonesia sendiri berada pada ranah pengangkutan. Selama 6 tahun itu Iqra dan timnya berkutat tentang bagaimana mengedukasi tentang sampah khususnya mengenai jasa pengangkutan, bagaimana merekrut mitra dari sektor informal serta berupaya meningkatkan profesionalitas layanan sehingga konsumen puas.
Edukasi sampah sendiri disebar melalui penyediaan website yang menginformasikan tentang sampah dan menjadi narasumber di sekolah-sekolah dan lembaga lainnya. Sektor informal yang menjadi mitra Clean Up Indonesia saat ini sudah ada sekitar 80 dengan berbagai penyediaan armada. Jadi, mitra inilah yang memiliki armada sendiri dan Clean Up Indonesia yang mencarikan konsumen.
Mitra Clean Up Indonesia (sumber : website Clean Up Indonesia)
Jasa Angkut Sampah Untuk Masa Depan Indonesia
Para mitra menyortir sampah (sumber : website Clean Up Indonesia)
Pengolahan sampah memang ranah yang sangat luas dan besar. Sementara kemampuan pemerintah dalam mengupayakan kebersihan kota masih terbatas. Maka adanya kelompok yang ikut terjun langsung dalam usaha kebersihan justru sangat diharapkan.
Artinya ada peran-peran yang perlu dijalani oleh kelompok masyarakat lain dalam membangun kesadaran bersama khususnya mengenai persampahan. Apalagi masih banyak stigma masyarakat yang menganggap bahwa sampah itu adalah tanggung jawab pemerintah.
Padahal setiap orang harus bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri. Maka, sangat perlu bekerjasama dengan pihak lain untuk mengintegrasikan hal ini.
Jasa angkut sampah sendiri adalah bagian yang tak terpisahkan ketika mengelola sampah. Banyak hal penting yang bisa dilakukan ketika mengangkut sampah yaitu mulai dari memilih rute agar efektif, efisien dan berbiaya murah hingga menangani sampah konsumen dengan profesional.
Jasa angkut sampah sendiri adalah bagian yang tak terpisahkan ketika mengelola sampah. Banyak hal penting yang bisa dilakukan ketika mengangkut sampah yaitu mulai dari memilih rute agar efektif, efisien dan berbiaya murah hingga menangani sampah konsumen dengan profesional.
Mengenggam Asa Bersama SATU Indonesia Awards
Akhirnya asa itu mulai terwujud ketika SATU Indonesia menobatkan Clean Up Indonesia sebagai bagian inspiratif di bidang lingkungan. Ini adalah satu lompatan yang cukup penting dalam membangun dan mengenalkan pada masyarakat mengenai ekosistem dalam mengelola persampahan ini.
Dan, sebagai bagian dari #MasaDepanIndonesia semoga Clean Up Indonesia menjadi solusi dan #SemangatUntukHariIni.
Indonesia butuh anak muda seperti Mas Iqra P. Sanur yang kreatif, inovatif dan berani memulai usaha baru. Selain bisa mengatasi maslah lingkungan, bisa memanfaatkan limbah, juga bisa membuka lapangan kerja.... Shat terus ya Mas Iqra
BalasHapusKeren banget nih.. Udah ada di kota mana aja kak?
BalasHapusHehe bener nih mba, numpuk sampah mana kuat sama dampak negatifnya. Wajib rajin buang sampah secara berkala sehingga kebersihan lingkungan terjaga.
BalasHapusClean up Indonesia keren yaa mba, apalagi kalo tersebar merata dengan edukasi yang sama, hmm pasti Indonesia sehat menjadi nyata.
Masyaallah keren banget programnya, out of the box, karena masalah sampah ini ga semudah yang dibayangkan
BalasHapusProgramnya ini berhasil membuat bersih Indonesia tetapi juga punya manfaat lain
Isu sampah sepertinya sudah merata ya dari kota ke daerah semuanya concern terhadap ini. Apapun gerakan yang dilakukan di tempat masing-masing, semoga dilakukan konsisten dan membuat kita lebih sehat!
BalasHapusKetika sebagian terpuruk karena imbas Covid, sebagian lagi malah mencari peluang dan merealisasikannya dengan ciamik, termasuk ide clean up Indonesia yang akhirnya maju dan berkembang serta sangat dirasakan kemanfaatannya oleh banyak masyarakat. Bravo
BalasHapusTerasa sekali ya sulitnya mengelola sampah karena selama ini mind set kita hanya membuang saja tanpa terpikir sampah itu akan kemana dan diapakan
BalasHapustag linenya mantep "Jangan numpuk sampah, kamu gak akan kuat" hehehe, program clean up Indonesia juga keren ini, semoga tetap konsisten agar bumi kita menjadi lebih bersih
BalasHapusKeren, ya, tadinya berorientasi profit. Ternyata pada perjalanannya, usaha pengolahan sampah ini memiliki banyak dampak baik bagi sekitar. Semoga bisa segera membuka cabang di kota lain.
BalasHapusKeren ya gerakannya, anak2 muda macam ini yang akan membawa Indonesia lebih maju insyaAllah.
BalasHapusMasya Allah, usaha Iqra dalam memberi manfaat bagi banyak orang luar biasa ya. Nggak banyak anak muda punya tekad seperti beliau. Apalagi lulusan sarjana dari universitas ternama Indonesia. Semangat Iqra dan Tim Clean up Indonesia.
BalasHapus
BalasHapusMenumpuk sampah memang jadi masalah besar, bahkan di Bandung sempat jd darurat sampah krn TPA kebakaran ditambah musim kemarau juga. Semoga program ini buka cabang di kota lainnya
meskipun ini adalah bisnis, tetapi dampaknya sangat baik untuk lingkungan dan masyarakat. idenya out of the box dan keren sekali
BalasHapusslalu amaze dengan para pebisnis yang ga hanya memikirkan untung dan cuan, tapi juga memperhatikan kondisi lingkungan seperti ini. sampah skrang bener-bener sudah menggangu dan mencemari lingkungan soalnya
BalasHapusKreatif si..Enggak semua orang mau terjun langsung buat ambil peran dalam menangani masalah sampah. Clean up, semoga konsisten terus mengenalkan masyarakat dlm hal pengelolaan sampah yg tepat
BalasHapusSetiap hari aja udah berton-ton sampah. Jadi harus betul-betul dipikirkan agar tidak terus menmumpuk baik di area publik maupun di TPA
BalasHapusSemoga dengan adanya Clean Up jadi banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Kadang suka sedih si masih banyak yang suka buang sampah sembarang juga gitu.
BalasHapus