"Seru sih, apalagi biasanya setelah nyoblos bisa menunjukkan kelingking biru sebagai tanda abis nyoblos" ujar kak Kenichi antusias pasca ditanya mengenai perasaannya menghadapi pemilu pertamanya dalam talkshow ruang publik KBR. Dalam pemilu pertama ini bahkan remaja dengan disabilitas ini berharap penuh makna dan ikut berpartisipasi aktif.
Kak Kenichi menyadari bahwa partisipan pemilu kali ini hampir dikuasai oleh remaja. Efek bonus demografi inilah yang akan memberikan suara cukup besar untuk menentukan siapa pemimpin selanjutnya.
Bertepatan dengan hari pertama resmi kampanye, ruang publik KBR pun tak mau ketinggalan membahas fenomena menarik ini dengan sudut pandang dari remaja dengan disabilitas. Ruang publik KBR menghadirkan dua pembicara menarik yaitu Ibu Noviati selain sebagai anggota panwaslu juga aktivis disabilitas yang bernaung dalam PPRBM (Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) dan kak Kenichi sebagai perwakilan remaja dengan disabilitas.
Program ini kemudian ditayangkan secara live streaming sebagai bagian dari SUKA (Suara Untuk Indonesia Bebas Kusta) dari NLR Indonesia dan KBR.
Harapan dan Kesadaran Remaja Dengan Disabilitas Dalam Pemilu
Saya kaget ketika ibu noviati menyatakan bahwa banyak remaja dengan disabilitas yang masih belum menggunakan hak pilihnya dalam kontestasi pemilu. Ada banyak hal yang bisa menjadi alasan kenapa mereka tidak aktif dalam pemilu.
Bisa jadi karena dilarang oleh keluarga, ketidakpercayaan diri sampai menutup diri dari lingkungan hingga keterbatasan akses informasi tentang pemilu.
Kak Kenichi sendiri mengaku bahwa banyak teman-temannya yang belum tahu apa yang dilakukan ketika pemilu berlangsung, coblos itu bagaimana hingga tugas presiden seperti apa.
Sangat miris bukan? Minimnya informasi ataupun akses untuk mencari informasi membuat anak-anak muda ini kehilangan haknya. Bahkan kadang ada saja pihak yang menyalahgunakan hak pilih mereka. Padahal informasi adalah gerbang bagi para disabilitas ini untuk mendapatkan pemahaman dan tak lagi antipati pada pemilu.
Berangkat dari alasan tersebut, tak henti-hentinya kak Kenichi memberikan semangat dan berbagi informasi pada teman-temannya. Bahkan kak Kenichi yang saat ini sedang kuliah di 2 tempat ini masih menyempatkan diri untuk berpartisipasi aktif menyebarkan narasi tentang pemilu bersama komunitasnya dan perangkat pemilu lainnya.
Salut sekali dengan semangat kak Kenichi yang menyandang kebutaan total sejak duduk di sekolah menengah pertama tapi tetap memiliki keyakinan besar dalam pemilu kali ini. Beliau juga berharap bahwa dengan keinginan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang ingin mewujudkan pemilu inklusif maka pemerintah memudahkan akses pemilu bagi para disabilitas.
Dan juga besar harapan kak Kenichi bahwa teman-teman disabilitas bisa sepenuhnya menggunakan hak pilih dan berpartisipasi aktif dalam pemilu 2024.
Upaya Dan Optimistis Pemilu 2024 yang Inklusif
Gaung pemilu 2024 yang inklusif dan ramah disabilitas sudah dimulai dari bulan-bulan lalu. Ini juga sebagai perwujudan dari pasal 5 UU 8/2016 dimana penyandang disabilitas memiliki 22 hak termasuk didalamnya adalah hak politik.
Juga didalam pasal 13 UU nomor 8/2016 yang menguraikan tentang hak politik penyandang disabilitas. Hak politik penyandang itu meliputi hak memilih dan dipilih sebagai pejabat publik. Jadi bisa banget lho remaja-remaja dengan disabilitas ini punya mimpi suatu saat akan duduk di gedung pemerintahan. Bahkan sangat memungkinkan jika ingin menjadi pemimpin.
Namun, adanya undang-undang yang menaungi hak penyandang disabilitas tak serta merta membuat keadaan lapangan sesuai dengan keinginan. Sosialisasi mengenai pemilu inklusif sendiri saja belum tersebar dengan masif.
Ditambah lagi dengan pihak dan keluarga yang belum memperbolehkan anggota keluarganya dengan disabilitas untuk ikut pemilu. Ini tentu menyulitkan pencatatan dan pendataan di lapangan.
Namun, ini tak mengurangi optimistis pemilu 2024 yang inklusif sebab masih ada remaja dengan disabilitas seperti kak Kenichi. Juga, orang-orang yang peduli terhadap disabilitas seperti ibu Noviati dengan komunitasnya yang memang senantiasa mendukung bagi orang yang selalu termajinalkan tersebut.
Dan, sekarang saatnya kita juga ikut mendukung dan menyebarkan suara kesetaraan dalam pemilu sebab setiap orang berhak bersuara dan menggunakan suaranya.
Dan, sekarang saatnya kita juga ikut mendukung dan menyebarkan suara kesetaraan dalam pemilu sebab setiap orang berhak bersuara dan menggunakan suaranya.
Memang ternyata banyak faktor ya yang mempengaruhi ketidak terlibatan penyandang disabilitas di pemilu. Bahkan dari keluarga juga ada yang keberatan atau kurang mendukung. Mungkin juga mereka insecure. Edukasi seperti ini sangat berarti bagi mereka,
BalasHapusSosialisasi kyknya juga perlu diberikan buat keluarga. Supaya mendukung mereka yang disabilitas. Semoga pemerintah bisa memfasilitasi pemilu 2024 yang inklusif
BalasHapusHarus terus dilakukan edukasi dan sosialisasi ya, Mbak. Semua elemen harus bekerja sama agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi pemilu inklusif.
BalasHapusKeren sekali ya program nya..teman2 disabilitas memang sering kali terlupakan padahal memiliki potensi yang luar biasa
BalasHapusSosialisasi dari KBR tentang pentingnya semua warga negara untuk ikut pemilu termasuk teman-teman remaja dengan disabilitas adalah langkah yang baik agar semua merasakan vibe pesta demokrasi lima tahun sekali ini
BalasHapusedukasi penting banget buat pemula ya mbak,, biar mereka lebih yakin untuk memilih..
BalasHapusInilah pentingnya sosialisasi kepada masyarakat ya mba. Ternyata banyak teman² disabilitas yg tidak terlibat pemilu. Iya sih bisa jd karena minder tp bisa juga krn fasilitasnya yg tidak mendukung ya. Semoga aja nih pemilu tahun ini jumlah pemilih semakin meningkat.
BalasHapusSemoga sosialisasinya tercapai sesuai dengan target yang dicanangkan, penting banget sosialisasi seperti ini, penyandang disabilitas juga emmpunyai hak suara yang perlu disalurkan bukan
BalasHapusSemoga sosialisasinya tercapai sehingga hak suara kita bisa memilih pemimpin yang tepat
BalasHapusAyo sosialisasikan semua pemilik suara untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu 2024 nanti. Contoh kak Kenichi dengan segala keterbatasannya tetap semangat menyongsong pemilu 2024 nanti. Semoga pemilu 2024 banyak generasi muda yang berkontribusi.
BalasHapussemoga muncul sosok seperti kak kenichi yang lainnya ya mbak. Inspiring sekali beliau. Remaja dengan disabilitas tuna netra yang semangatnya patut di contoh
BalasHapusAlhamdulillah teman2 disabilitas senyampang secara kognitif masih aman. Suara mereka berharga. Seneng sekali edukasi macam ini harus banyakndisebarkan ya mbak.
BalasHapusAlhamdulillah saya apresiasi usaha pemerintah dan banyak pihak dalam membantu teman-teman disabilitas untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu. Semoga ke depannya, teman-teman disabilitas punya kesempatan yang sama untuk mengakses pelayanan publik lainnya
BalasHapusPentinganya edukasi untuk generasi muda. Dan semoga di pemilu kali ini semua warga bisa memberikan suaranya secara merata di setiap daerah. Ya walaupun masih bingung mau pilih yg mana๐
BalasHapus