Ada yang pernah dengar kalau rutinitas ibu rumah tangga ya itu-itu saja? Gak variatif dan tempatnya ya disitu-situ juga. Tugas ibu rumah tangga sehari-hari yang sebarek-abrek itupun kadang bikin mumet dan pusyiing. Hehe.
Jujur saja, beberapa hari ini saya merasa seperti itu. Senin sampai jumat siklusnya tak berganti kecuali ada beberapa agenda luar rumah yang sudah pasti. Kalau weekend biasanya sudah keluar sejak pagi.
Apakah saya sedang mengeluh? Oh tidak insyaallah. Setiap ingin mengeluh, biasanya saya kembali mengingat tentang pilihan ini. Pilihan yang semoga Allah ridha dan menjadi jalan pahala.
Ibu Rumah Tangga, Bukan Pekerjaan Mudah
Saya diminta berpidato, tapi sebenarnya ibu-ibu dan bapak-bapak sendiri memaklumi bahwa saya tak pandai pidato. Saya bukan tukang pidato seperti Buya Hamka. Pekerjaan saya adalah mengurus tukang pidato dari sejak memasakkan makanan hingga menjaga kesehatannya.
Kata-kata sederhana Siti Raham, istri ulama besar Buya Hamka, juga selalu terngiang-ngiang ketika lelah datang. Kata-kata sederhana yang menunjukkan ketulusannya menjadi seorang ibu rumah tangga. Ah, beliau memang tak pandai berkata namun selalu memastikan bahwa rumah dan masakannya akan selalu dirindukan.
Pantas saja seorang Buya Hamka bisa tegak berdiri menghadapi segala persoalan berat di luar rumahnya dan kadang meninggalkan rumah berhari-hari sebab yakin bahwa rumahnya baik-baik saja dijaga oleh sang istri tercinta.
Tentu saja seorang Buya Hamka kemudian menjadi laki-laki hebat sebab ada perempuan hebat yang mendukungnya dari belakang. Tentu tak mudah bagi Siti Raham dalam mengurusi semua pekerjaan rumah tangga. Ditambah juga harus mengasuh buah hati sendirian.
Yah meskipun ada pahala bagi seorang ibu yang ikhlas mengerjakan tugas ibu rumah tangga sehari-hari tapi ini memang bukan perkara sepele. Sebab menjadi seorang ibu rumah tangga memang membutuhkan pengabdian dan ketelatenan yang luar biasa.
Tentu saja seorang Buya Hamka kemudian menjadi laki-laki hebat sebab ada perempuan hebat yang mendukungnya dari belakang. Tentu tak mudah bagi Siti Raham dalam mengurusi semua pekerjaan rumah tangga. Ditambah juga harus mengasuh buah hati sendirian.
Yah meskipun ada pahala bagi seorang ibu yang ikhlas mengerjakan tugas ibu rumah tangga sehari-hari tapi ini memang bukan perkara sepele. Sebab menjadi seorang ibu rumah tangga memang membutuhkan pengabdian dan ketelatenan yang luar biasa.
Cerita rumah tangga Siti Raham dan Buya Hamka ini memang bikin mlyeot dan banyak hikmah ya.
Tugas Ibu Rumah Tangga Sehari-hari, Cek Yuk!
Jika saya tanya, apa sih tugas ibu rumah tangga sehari-hari? Mungkin sudah kebayang ya. Tapi, saya mau jabarkan lagi job desk yang kadang bikin cenat-cenut ini hehe. Yuk kita cek.
1. Partner Suami
Sebagai partner pasangan, maka tugas ibu rumah tangga yang pertama adalah mengurusi dan mendampingi suami. Mulai dari menyiapkan makanan hingga keperluan kerjanya. Pun sebagai teman curhat dan diskusi.
Wajib banget sebagai ibu untuk tetap upgrade ilmu. Jangan sampai hah hoh aja ketika suami lagi ngajak 'debat'. Hihi.
2. Mengurusi dan Mendidik Anak
Mulai dari hamil, melahirkan hingga mengasihi sejak lahir adalah tugas ibu yang tak dapat tergantikan. Jika anak-anak masih kecil dan 24/7 bersama anak maka pendidiknya adalah ibu. Dalam hal ini peran ayah juga tidak dapat tergantikan, namun teladan yang sering anak lihat adalah ibunya.
3. Manajer Rumah Tangga
Biasanya seorang ibu yang mengatur rumah tangga, mulai dari menata letak perabot rumah tangga, kebutuhan apa yang harus tersedia, bagaimana caranya agar barang tetap rapi dan enak dipandang serta mengatur kewajiban setiap anak dan suami dalam rumah.
4. Mengatur Keuangan
Secara alamiah, biasanya setiap ibu mampu mengatur keuangan dalam rumah tangganya. Mulai dari membeli kebutuhan rumah tangga dengan harga miring hingga menyisipkan beberapa rupiah untuk ditabung.
Namun, menurut kami, pemegang keuangan paling berhak dipegang oleh pihak yang mampu bijak menggunakan uang dan jika memungkinkan dia pandai dalam literasi keuangan.
5. Motivator
Salah satu tugas ibu rumah tangga yang paling penting adalah sebagai motivator untuk semua penghuni rumah. Ibulah yang menyemangati anak-anak jika sedang jenuh mengaji, istrilah yang menyemangati suami jika sedang mumet dengan pekerjaan kantor.
6. Juru Masak
Saya paling senang jika anak-anak memuji makanan yang sedang saya buatkan meski hanya goreng telur biasa. Sesuatu yang dimasak dari hati memang akan sampai ke hati.
7. Perawat
Tak dapat diragukan bahwa ibu adalah perawat paling handal di rumah. Meski tak punya ilmu yang memadai tentang kesehatan namun kehangatan ibu biasanya bisa menenangkan anak-anak.
Gimana sobat yusri, apakah 7 tugas ibu rumah tangga sehari-hari sudah sesuai dengan kalian? Atau ada yang mau menambahkan lagi?
Tugas Ibu Rumah Tangga Sehari-hari, Delegasikan Atau Kerjakan Sendiri?
Job desk ibu rumah tangga jika dibuat secara detail sih kayaknya bakal banyak banget. Printilannya tidak terhitung.
Lalu, jangan-jangan melihat tugas ibu rumah tangga sehari-hari itu kemudian ada yang berpikir,
Terus, kapan ibu rumah tangga bisa berkarier? Kapan healingnya?
Atau ada jomblo yang sedang lihat 'curhatan' ini kemudian bilang
Ternyata nikah semenakutkan itu.
Whuaaa.
Jangan ya. Semua dikembalikan ke masing-masing kok.
Seperti yang saya sampaikan diatas. Insyaallah ada pahalanya sendiri-sendiri.
Boleh-boleh saja ketika ibu ingin berkarier atau bersenang-senang sebentar. Ingat, keluarga kita membutuhkan ibu yang bahagia.
Setiap manusia memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Peran sendiri adalah bagian dari identitas sedangkan fungsi adalah tugas tertentu dalam suatu peran.
Misalnya, peran seorang ibu sebagai madrasatul 'ula tidak dapat tergantikan oleh guru di sekolah, sementara tugas ibu dalam mencuci atau membersihkan rumah bisa dialihkan pada orang lain.
Beberapa buku yang saya baca atau ceramah ustadz mengatakan tugas seorang ibu yang utama atau peran utamanya adalah mendidik anak menjadi sholih sedangkan peran utamanya sebagai istri adalah melayani suami. Selain itu, berbagai pekerjaan seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, menyetrika adalah tugas-tugas yang bisa didelegasikan pada orang lain.
Namun, alasan mendelegasikan pun memang adalah untuk memanfaatkan waktu luang, bukan sekedar mencari hiburan yang tak jelas juntrungannya. Jadi, sah-sah saja jika sobat yusri adalah ibu rumah tangga yang juga punya karir diluar rumah untuk mendelegasikan pekerjaan rumahnya pada orang yang bersedia dibayar. Jika seperti ini, to do list ibu rumah tangga bakal membantu banget.
Waktu-waktu yang ada itu bisa digunakan untuk mencari ilmu yang lain atau malah mentransfer ilmu pada yang lain. Asalkan tugas utamanya tidak tergoyahkan.
Jadi, bagaimana menurut sobat yusri? Apakah tugas ibu rumah tangga sehari-hari ini bisa didelegasikan atau lebih baik dikerjakan sendiri?
masyaallahu ya mba pekerjaan sebagai ibu rumah tangga ini memang berat tanggung jawabnya dan tidak ada hentinya, bahkan cenderung tak berbekas secara kasat mata. kenapa? ya rumah habis disapu bisa kotor lagi dalam sekejap ketika si kecil tetiba menaburkan sesuatu, hehe. Dikira belum disapu aja itu rumah, padahal sdh berkali-kali ya. hehe.
BalasHapusmasyaallah..semangaatt buat kita semuaa
HapusKalau aku sejauh ini masih dikerjakan semua sendiri mbaaa. Karena aku udah punya jadwal kerjaan rumah kapan harus dikerjakan. Jadi ketika aku ada deadline, Insya Allah nggak keteteran 😁 Tugas ibu sehari-hari itu memang banyak banget ya rasanya bisa menjalankan semua peran dari perawat hingga manager keuangan 😆
BalasHapusmasyaallah mantap mbaa..semangaatt
HapusTugas seorang ibu memang banyak ada baiknya untuk berbagi dengan suami, saat sudah berniat untuk menjadi seorang istri, memang harus siap dengan segala sesuatunya.
BalasHapusKalau saya di rumah dalam mengurus pekerjaan domestik dikerjakan bersama-sama dengan membagi tugas, jadi tidak semua dikerjakan istri.
BalasHapusRumah tangga dibina bersama, sehingga pekerjaan rumah pun menjadi tanggung jawab bersama
masyaallah pak...salut untuk bapak-bapak yang menyediakan waktu untuk bersama-sama istri mengerjakan tugas rumah tangga
HapusAku udah 7 tahun deh kayaknya stay at home aja hehe memang yang paling penting agar semua hal tercover adalah adanya to do list. Jadi pekerjaan sekecil apapun dibuatkan kandang waktunya. Jika ada sambian freelance juga harus ada kandang waktu penyelesaiannya. Aku tim tanpa ART sih, karena standar kebersihan dan kerapianku so far masih nyaman dihandle sendiri ketimbang harus menghadapi rasa kecewa karena delegasinya kurang memuaskan wkwk
BalasHapusmantaapp ibuk
HapusSampai sejauh ini insyaAllah masih mampu mengerjakan sendiri. Tapi kalau suatu saat anak2 sudah mondok semua, aku kerja atau berkarir di luar, kayaknya opsi tukang masak, bersih2 rumah dan laundry bisa dipertimbangkan. Jadi di rumah tinggal fokus berdua sama suami hehe
BalasHapusmasyaallah semangat..semangatt
HapusWah saya kalau ada rezeki lebih dari cukup mungkin memilih mendelegasikan mb hehe. Tapi sekarang pun saat semua dikerjakan sendiri walau berlelah-lelah ya anggap ladang pahala. Alhamdulillah nya suami jg mau bantuin bagi tugas. Jau ya nggak berat amat.
BalasHapusSaya juga ibu rumah tangga tanpa ART jadi semua pekerjaan rumah tangga saya lakukan sendiri dengan sesekali dibantu suami. Dengan anak 4 kadang memang merasakan overload. Maka sesekali beli sayur matengan kalau gak sempat masak, rumah sesekali berantakan sata sudah tak ada tenaga untuk menghandle hari itu. Dan seringkali setrikaan menggunung tinggi, hahaha... Tidak mau memaksakan diri, karena kerjaan rumah gak akan selesai semua dalam 24 jam 😂 apalagi saat masih ada anak bayi 😅
BalasHapusAku lebih suka delegasi biar nggak ribet sendiri. Apalagi punya bayi mesti ada yang bantu. Alhamdulilah anak-anak bisa disiplin juga
BalasHapusTugas ibu rumah tangga itu ga ada habisnya dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali ya.
BalasHapusKalau menurut saya, beberapa tugas yang bisa didelegasikan seperti mencuci, pel, menyapu, mengelap itu bisa didelegasikan, tapi seperti memasak, mendidik anak, partner suami ini pantang untuk didelegasikan, walaupun sesekali saya beli aja deh makanannya, lagi capek masak hehehe
Irt dgn sgala peran dan jobdesk nya emang luar biasa ya Mba..
BalasHapusBuat aku yg perfectionist tuh suka susah buat delegasikan beberapa tugas, krna hasilnya kdg ga sesuai harapan.
Tpi lama2 ya sudahlah pasrah aja, daripada badan kecapekan sndiri dan jdi gampang esmosian kan..heheheh
Luar biasa sekali IRT ini ya...semoga segala yang dikerjakan menjadi catatan amal sholih...setiap langkah menjadi saksi di akhirat kelak
BalasHapus