Ada 6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya yang bisa dijadikan acuan lho. Hal ini juga terwujud dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No.137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini (PAUD).
Enam aspek perkembangan anak usia dini untuk mendukung tumbuh kembang anak yaitu perkembangan nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni.
Apa Itu Perkembangan Anak Usia Dini
Ada dua hal yang melejit ketika anak berada dalam usia dini yaitu pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan sendiri berbeda dari perkembangan. Pertumbuhan mengacu pada jumlah, ukuran dan tinggi anak sedangkan perkembangan yaitu bertambahnya kemampuan atau keterampilan dalam struktur dan fungsi tubuh.
Prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Sobat yusri yang punya anak lebih dari 1, ada yang pernah bertanya-tanya kenapa kok perkembangan anak bisa beda? Padahal satu rahim dan satu orangtua.
Tenang saja, anak memang berkembang secara bertahap. Dimana masing-masing tahap memiliki tugas perkembangan dan kebutuhan yang berbeda.
Maka, ada prinsip-prinsip yang bisa menjadi pegangan orangtua agar tidak baper dan akhirnya membanding-bandingkan anaknya dengan oranglain.
Perkembangan adalah suatu proses yang berkesinambungan dan hasil dari banyak faktor sehingga kecepatan perkembangan setiap anak itu berbeda-beda.
6 Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Dan Contohnya, Apa Saja?
1. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Ada beberapa fokus yang dikembangkan pada aspek ini yaitu pembentukan perilaku yang beradab dan memiliki moral yang tinggi. Orangtua dapat menanamkan aspek perkembang nilai agama dan moral melalui penanaman nilai-nilai yang berkaitan dengan keimanan, rasa kemanusiaan, hidup bermasyarakat dan bernegara.
Ada 4 indikator yang dapat menjadi ukuran apakah anak sudah mengalami perkembangan nilai agama dan moral yaitu menyebutkan contoh ciptaan Tuhan dengan sederhana, mampu menjawab dan membalas salam, mampu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan serta menirukan dan mengucapkan gerakan ibadah.
2. Aspek Fisik-Motorik
Aspek fisik-motorik akan mencapai taraf yang baik ketika anak diberikan nutrisi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya. Nutrisi inilah yang nantinya akan memberikan energi pada anak untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Perkembangan fisik-motorik sendiri mencakup motorik halus dan kasar. Indikator pada motorik halus yaitu anak dapat meronce dengan sederhana, membuat garis sederhana dan melipat bentuk sederhana. Indikator motorik kasar yaitu berdiri dengan satu kaki, melompat dan berjalan lurus dengan merentangkan tangan.
3. Aspek Sosial-Emosional
Ada 3 lingkup perkembangan sosial emosional yang bisa menjadi tolok ukur yaitu kesadaran diri, rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain serta perilaku sosial. Dengan berkembangnya kemampuan aspek sosial-emosional anak maka seorang anak mulai menempatkan dirinya agar diterima dengan lingkungannya.
Indikatornya sendiri yaitu senang bermain dengan teman, sabar menunggu giliran dan meminjamkan sesuatu pada teman.
4. Aspek Kognitif
Aspek perkembangan kognitif memiliki tiga bagian penting yang dapat diamati yaitu belajar memecahkan masalah, berfikir logis dan berfikir simbolik.
Tingkat pencapaiannya sendiri mencakup lima indikator yaitu bereksperimen dengan bahan menggunakan cara baru, mengenal beberapa abjad dari a-z yang pernah dilihatnya beberapa kali, menyebutkan bilangan angka, mulai mengikuti pola tepuk tangan, serta menyebutkan peran dan tugasnya.
5. Aspek Bahasa
Ada 3 lingkup perkembangan aspek bahasan yaitu reseptif dimana anak menerima pesan dari lingkungan lalu melaksanakannya, ekspresif dimana anak mampu mengungkapkan keinginannya serta keaksaraan dimana kemampuan anak dalam membaca dan menulis sebelum belajar cara membaca dan menulis.
Menurut ahli, perkembangan bahasa anak bisa divariasikan dengan menggunakan alat dan media yang menarik. Tidak melulu kegiatan tulis menulis.
6. Apek Seni
Pada perkembangan aspek seni, anak diharapkan mampu memiliki indikator mengenal karya seni dan aktivitas seni. Indikator yang mudah dilihat adalah membuat berbagai bentuk dari plastisin, mendengar atau menyanyikan lagu serta bisa mengikuti alunan musik dengan menggerakkan tubuh.
Penutup
Perkembangan anak akan maksimal jika orangtua mampu memberikan stimulasi yang tepat. Stimulasi inilah yang nantinya diharapkan anak mampu menjadi insan yang beriman dan bertaqwa sekaligus cakap, kritis, kreatif serta bertanggung jawab pada bangsa, negara dan agamanya.
Semoga 6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya memberikan gambaran pada orangtua sehingga tak mudah membandingkan dengan anak lain atau justru memiliki ekspektasi tinggi.
Posting Komentar
Posting Komentar