Akhir-akhir ini adik mudah sekali melakukan drama. Ketika sepeda yang memang cuman satu-satunya dirumah sedang dimainkan oleh kakak maka ia tiba-tiba meninggalkan mainan sebelumnya lalu memaksa kakaknya untuk menyerahkan sepeda tersebut.
Kemudian ketika kakak sedang memeluk saya, maka tiba-tiba adik langsung mendorong kakak untuk menjauh. Belum lagi sering memanjat-manjat tempat tinggi.
Anehnya, ketika semua hal tersebut dilarang misalnya gantian bermain sepeda atau pelukan sama-sama atau tidak boleh memanjat maka ia akan menangis.
Frekuensi tangisannya tidak akan berhenti sampai adik mendapatkan semua yang diinginkan.
Ya, katanya memang orangtua harus lebih sabar ketika anak memasuki usia dua tahun. Beberapa orang menyebutnya dengan fase terrible two.
Apa Itu Fase Terrible Two
Sebenarnya anak sedang masa lucu-lucunya ketika memasuki usia 2 tahun. Kayaknya gak akan ada yang menyangkan hal ini.
Beberapa perilakunya memang membuat gemas. Misalnya mimik wajahnya yang super cute, suaranya yang imut, cara berbicaranya yang lucu tanpa dibuat-buat (bahkan saya sendiri ikut-ikutan kalau adik lagi cadel) lalu gayanya yang kadang gak bisa ditebak dan mengundang gelak tawa.
Intinya mah, usia 2 tahun ini sedang seru-serunya.
Sayangnya, keseruan ini kadang tidak berlangsung lama sebab ada juga perilaku anak 2 tahun yang menantang, mengamuk, suka tantrum dan maunya menang sendiri.
Perilaku yang membuat saya yang ingin piknik dan makan enak terus. Wkwkw.
Inilah yang disebut sebagai fase terrible two pada anak.
Sikap yang kadang bikin rambut auto berdiri dan geleng-geleng kepala saking diluar nalar.
Penyebab Terrible Two
Pernah suatu ketika adik sedang dalam fase senang mendengar dentingan kaca. Sayangnya, dentingan kaca yang dia suka itu adalah dentingan kaca yang pecah.
Alhasil setiap adik melihat gelas atau piring kaca, keinginan untuk membanting gelas dan piring tersebut muncul.
Gelas dan piring kaca dirumah neneknya pun tak luput dari keinginan untuk mendengar dentingan. Seolah-olah kebahagiannya ada disana.
Setelah itu orangtua yang kasak-kusuk meminta maaf, membersihkan pecahan sembari memarahi adik atas ulahnya.
Hahaha.
Salah satu penyebab terjadinya fase terrible two adalah perkembangan anak usia 2 tahun sedang pesat-pesatnya. Mulai dari aspek fisik-motorik hingga sosial-emosional sedang berada dalam laju yang meningkat.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa anak tak mampu mengendalikan kekuatan fisik dan motoriknya sementara keinginannya untuk melakukan sesuatu secara mandiri begitu besar.
Disisi lain, anak juga ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari sekitarnya sehingga melakukan sesuatu yang menarik perhatian.
Tanda-tanda Memasuki Terrible Two
Nah, ada beberapa ciri yang bisa dijadikan tanda bahwa anak sedang memasuki fase terrible two
1. Mood-moodan
Emang orang dewasa aja yang boleh mood-moodan? Anak-anak juga boleh dong. Hihi. Kadang yaa adik juga gitu. Sedetik yang lalu masih happy-happy aja lalu sedetik kemudian teriak nangis.
Kadang gak terima kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Hehe, orang dewasa juga begitu tapi bisa lebih jaim yaa. Wkwk.
2. Mudah tantrum
Memperlakukan anak balita apalagi di usia 2 tahun itu ibarat sedang berjalan di lapangan yang penuh dengan sumbu bom.
Salah nginjak dikit bakalan dhuaarr. Meledak seisi rumah.
Alhamdulillah, adik tidak sampai tantrum yang menyakiti dirinya sendiri.
3. Menantang
Biasanya sih anak senang sekali melakukan hal-hal kebalikan yang orangtua suruh. Entah kenapa anak merasakan bahagia jika mampu menantang orangtuanya ya?
Apalagi di usia ini, sisi kemandiriannya ingin diperlihatkan pada sekitar, utamanya orangtua. Terkadang adik ingin terlihat hebat didepan ummi jika bisa meloncat dari ketinggian tertentu.
Tapi, jika sudah berhasil maka dia akan mengerahkan usaha lagi untuk meloncat dari ketinggian yang lebih dari sebelumnya.
4. Berperilaku agresif
Kemarin saat ummi sedang mengaji, tiba-tiba adik mendorong anak teman ummi yang sedang berdiri didekatnya. Whuaaa. Pecahlah tangisan anak tersebut.
Sementara adik mendekati ummi sembari memperlihatkan wajah juteknya. Antara takut dimarahi atau sebenarnya ingin mengajak anak tersebut main tapi tidak tahu caranya.
Jadinya ketika usia 2 tahun, kecenderungannya anak memperlihatkan perilaku yang agresif.
Paling sering terjadi adalah adik dan kakak jadi sering berkelahi. Memperebutkan hal apapun. Dan semua ingin menang karena memang sedang di fase egosentris semuanya.
Cara Mengatasi Fase Terrible Two
Bingung ya bu ibu? Yuk sini gandengan sama-sama menghadapi fase terrible two yang memang bikin pusing dan bingung tujuh keliling. Hahaha.
1. Kenalkan anak dengan keteraturan. Ada dua hal yang menyebabkan anak gampang ngamukan atau istilahnya tantrum yaitu ketika lelah dan lapar.
2. Orangtua jangan ikutan tantrum. Tetap slow down dan tenang. Tarik nafas dalam-dalam dan amati dulu perilakunya. Kata ahlinya sih, kita perlu tenang beberapa detik setelah melihat perilaku anak diluar kewajaran. Ini untuk memberikan alasan pada otak agar mampu mencerna tindakannya dan mengurangi reaksi spontan seperti berteriak dan memukul.
3. Alihkan perhatian anak. Alhamdulillah adik paling berhasil jika dialihkan perhatiannya. Tangisan atau perilaku negatifnya akan berubah jika diajak melakukan hal yang membuat dirinya senang.
4. Apresiasi perilaku baiknya.
5. konsisten
Posting Komentar
Posting Komentar