Tempo hari saya dihubungi salah satu tetangga. Ternyata beliau menawarkan panganan idul fitri yang jadi favorit semua orang, kacang kentucky. Menjelang lebaran begini memang banyak usaha rumahan yang menjanjikan untuk dikembangkan.
Jadi ingat dulu saya dan suami juga pernah coba-coba bikin usaha rumahan ketika ramadhan saat masih tinggal di Bogor. Ceritanya jualan takjil khas dari Sulawesi Selatan. Tentu saja ini sekalian mengobati perasaan kangen rumah.
Ada yang bisa menebak usaha apa? Clue-nya : hijau-hijau pakai fla dan pastry favorit dengan berbagai isian variatif. Bisa diisi ayam, daging atau telur.
Yup. Kami menjual pisang ijo dan jalangkote. Sesekali juga menjual coto makassar. Hehe.
Kalau dipikir-pikir kayaknya nekat banget ya. Dasarnya, saya sendiri tidak punya kemampuan memasak yang bisa dibanggakan. Hahaha.
Untungnya suami biasa terjun ke dapur dan senang mencoba resep. Terciptalah Dapur Celebes saat itu. Sampai bikin logo dan instagram khususnya lho.
Tapi, kuliner memang usaha rumahan yang tidak ada matinya ya. Banyak sekali emak-emak yang mencoba peruntungannya di bidang ini dan alhamdulillah sukses.
Salah satunya kisah inspiratif dari Dapur Cokelat.
"Saya panggil adik-adik saja ya," sahut bunda Ermey ramah sebagai guest lecture. Yup, kali ini belajarnya memang bareng adik-adik mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palopo, Fakultas Bisnis dan Ekonomi Islam yang sedang mengikuti mata kuliah Kewirausahaan.
Guest lecture kali ini bertema Creating Golden Opportunities : building an innovative mindset in entrepreneurship memang sengaja dikhususkan untuk mahasiswa yang mendapat matkul kewirausahaan agar jiwa entrepreneur dan mindsetnya tumbuh.
Untungnya suami biasa terjun ke dapur dan senang mencoba resep. Terciptalah Dapur Celebes saat itu. Sampai bikin logo dan instagram khususnya lho.
Tapi, kuliner memang usaha rumahan yang tidak ada matinya ya. Banyak sekali emak-emak yang mencoba peruntungannya di bidang ini dan alhamdulillah sukses.
Salah satunya kisah inspiratif dari Dapur Cokelat.
Ngabuburit Produktif Bersama Dapur Cokelat
Kamis sore, 28 Maret 2024 menjadi salah satu ngabuburit produktif sepanjang ramadhan 1445 H ini. Pasalnya bisa belajar langsung secara online dengan founder Dapur Cokelat yang terkenal itu, Ermey Trisniarty atau biasa dipanggil bunda.
"Saya panggil adik-adik saja ya," sahut bunda Ermey ramah sebagai guest lecture. Yup, kali ini belajarnya memang bareng adik-adik mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palopo, Fakultas Bisnis dan Ekonomi Islam yang sedang mengikuti mata kuliah Kewirausahaan.
Guest lecture kali ini bertema Creating Golden Opportunities : building an innovative mindset in entrepreneurship memang sengaja dikhususkan untuk mahasiswa yang mendapat matkul kewirausahaan agar jiwa entrepreneur dan mindsetnya tumbuh.
Ngabuburit produktif tersebut jadi seru karena dipandu oleh Dr. Fasiha yang juga punya usaha rumahan yang menjanjikan.
Bunda Ermey atau biasa juga dipanggil dengan Eyie ini memang hobby membuat kue sejak kecil. Makanya setelah tamat Sekolah Menengah Pertama, beliau langsung meneruskan sekolah pariwisata di bidang kuliner. Sekarang mungkin sekolahnya disebut Sekolah Menengah Kejuruan ya
Semasa sekolah itu beliau tidak hanya fokus menempuh pendidikan tapi juga tetap mencoba berbagai resep kue. Semuanya dikerjakan ketika libur.
Pajajaran ini salah satu jalan utama di kota Bogor. Tempatnya pun persis di tengah Bogor.
Duh, kalau lewat di depan outlet Dapur Cokelat, harumnya sampai ke jalan. Belum dicicipi saja sudah ketahuan kalau adonan cokelatnya pasti kental banget.
Usaha rumahan yang tidak ada matinya ini memang bisa banget dimulai dari bidang kuliner. Terbukti saat ini Dapur Cokelat menjadi bagian dari bisnis Food and Beverage yang terbesar dan terbaik. Cabangnya ada dimana-mana dan sudah menyediakan berbagai layanan produk yang variatif.
Mau dibuatkan kue ulang tahun dengan dasar cokelat? Bisa banget. Atau kue khusus anniversary? Semuanya sudah tersedia dengan pilihan yang beragam.
Dapur Cokelat sendiri berdiri sejak tahun 2001 dan langsung berfokus bahan baku cokelat karena saat itu cokelat masih jarang digunakan.
Dan kegigihan bunda Ermey yang membuat Dapur Cokelat menjadi usaha yang tetap tegar berdiri hingga 21 tahun ini.
Kira-kira apa ya tipsnya?
Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan tepung, gula, timbangan dan lain-lain. Ibu saya memang berdagang di bidang kuliner juga sehingga secara tidak langsung membentuk minat kami di bidang yang sama.
Jika anak kecil yang lain bermain masak-masakan dengan alat masak mainan, berbeda dengan bunda Ermey yang langsung terjun dengan alat masak yang nyata.
Seringkali ibunda beliau meminta untuk membantu memasak untuk menyiapkan makanan yang akan dijual. Dan sejak saat itu pun bunda Ermey selalu mencoba berbagai resep.
Yup, memulai usaha rumahan yang menjanjikan juga bisa dimulai dari hobby. Kesenangan dan ketertarikan biasanya tidak pernah gagal membuat kita untuk terus belajar dan mengasah kemampuan.
Bunda Ermey atau biasa juga dipanggil dengan Eyie ini memang hobby membuat kue sejak kecil. Makanya setelah tamat Sekolah Menengah Pertama, beliau langsung meneruskan sekolah pariwisata di bidang kuliner. Sekarang mungkin sekolahnya disebut Sekolah Menengah Kejuruan ya
Semasa sekolah itu beliau tidak hanya fokus menempuh pendidikan tapi juga tetap mencoba berbagai resep kue. Semuanya dikerjakan ketika libur.
Dapur Cokelat, Berawal Dari Usaha Rumahan
Saya ingat banget dulu salah satu outlet Dapur Cokelat ini ada didekat rumah ene' (nenek) di Bogor. Tepatnya di jalan Pajajaran.
Pajajaran ini salah satu jalan utama di kota Bogor. Tempatnya pun persis di tengah Bogor.
Duh, kalau lewat di depan outlet Dapur Cokelat, harumnya sampai ke jalan. Belum dicicipi saja sudah ketahuan kalau adonan cokelatnya pasti kental banget.
Usaha rumahan yang tidak ada matinya ini memang bisa banget dimulai dari bidang kuliner. Terbukti saat ini Dapur Cokelat menjadi bagian dari bisnis Food and Beverage yang terbesar dan terbaik. Cabangnya ada dimana-mana dan sudah menyediakan berbagai layanan produk yang variatif.
Mau dibuatkan kue ulang tahun dengan dasar cokelat? Bisa banget. Atau kue khusus anniversary? Semuanya sudah tersedia dengan pilihan yang beragam.
Dapur Cokelat sendiri berdiri sejak tahun 2001 dan langsung berfokus bahan baku cokelat karena saat itu cokelat masih jarang digunakan.
Dan kegigihan bunda Ermey yang membuat Dapur Cokelat menjadi usaha yang tetap tegar berdiri hingga 21 tahun ini.
Kira-kira apa ya tipsnya?
Tips Memulai Bisnis Untuk Pemula Dari Dapur Cokelat
1. Mulai Dari Hobby
Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan tepung, gula, timbangan dan lain-lain. Ibu saya memang berdagang di bidang kuliner juga sehingga secara tidak langsung membentuk minat kami di bidang yang sama.
Jika anak kecil yang lain bermain masak-masakan dengan alat masak mainan, berbeda dengan bunda Ermey yang langsung terjun dengan alat masak yang nyata.
Seringkali ibunda beliau meminta untuk membantu memasak untuk menyiapkan makanan yang akan dijual. Dan sejak saat itu pun bunda Ermey selalu mencoba berbagai resep.
Yup, memulai usaha rumahan yang menjanjikan juga bisa dimulai dari hobby. Kesenangan dan ketertarikan biasanya tidak pernah gagal membuat kita untuk terus belajar dan mengasah kemampuan.
2. Asah Skill
Berawal dari hobby lalu berlanjut dengan menekuninya pada jalur profesional melalui sekolah yang memang khusus kuliner. Bunda Ermey yakin bahwa skill harus tetap diasah melalui siapa dan dari mana saja.
Dalam webinar guest lecture kemarin, Bunda Ermey mengatakan bahwa salah satu hal yang penting jika adik-adik tidak punya modal adalah memili skill yang mumpuni. Setelah itu baru mencari investor yang ingin menginvestasikan dananya.
Karena tidak semua investor punya skill juga. Maka mereka akan mencari orang yang punya keahlian di bidang tertentu.
3. Fokus dan Konsisten
Dapur Cokelat membuktikan bahwa keistiqomahannya selama 21 tahun dalam meracik cokelat menjadi olahan yang enak dan menarik adalah bukti kefokusan bunda Ermey dan tim di bidang kuliner ini.
"Coba dulu satu bidang dan fokus disana lalu setelah mencoba berbagai hal untuk bertahan disana, " demikian pesan bunda Ermey. Tiga bulan pertama adalah masa-masa pemula diuji kefokusan dan konsistensinya," lanjut bunda lagi.
Setelah fokus maka konsistenlah. Memang fokus dan konsisten itu sudah satu paket ya.
4. Persistent
Ketika pandemi covid-19 hampir tidak ada usaha yang bisa selamat melewatinya. Adanya pembatasan gerak, virus yang mewabah dengan cepat dan ketakutan seolah membuat orang-orang tak punya lagi waktu untuk berpikir lebih.
Akibatnya, banyak toko-toko tutup karena tidak mampu bertahan.
Namun, kegigihan seorang bunda Ermey dan kreativitas seluruh tim membuat Dapur Cokelat mampu bertahan. Salut banget ya dengan kisah inspiratif dari wanita kelahiran Jakarta ini.
Yup, kegigihan bukan hanya tentang seberapa mampu konsisten namun tentang seberapa kuat bisa bertahan dengan segala kondisi.
5. Support Sistem
Saya pernah pengen punya handphone nokia banana yang lagi trend itu. Saya minta ke orangtua tapi ternyata malah ditantang untuk mendapatkan uang sendiri dari hasil berjualan. Oke, saya pun mencoba dan alhamdulillah nokia banana bisa saya dapatkan ~ Bunda Ermey
Bunda Ermey memang beruntung sebab support sistem terbaik bisa didapatkan dari kedua orangtua dan keluarganya. Salah satu hal yang bisa menggerakan para pebisnis pemula memang adalah orang yang percaya dan yakin pada usaha yang dilakukannya.
Tapi, kalau tidak ada support sistem?
Jangan khawatir, tetap saja bergerak. Kita tidak akan pernah tahu jika tidak mencoba.
Atau cari sendiri support sistem itu. Bisa dengan mencari komunitas yang sesuai dan bergabung kedalamnya.
Penutup
Alhamdulillah ngabuburit produktif kali ini mencatat banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran. Terutama beberapa tips memulai usaha dari founder Dapur Cokelat, bunda Ermey.
Jika sobat yusri ingin punya usaha rumahan yang menjanjikan maka bisa langsung mengikuti tips tersebut. Belajar berwirausaha memang harus memiliki kemauan dan semangat pantang menyerah.
Tak kalah penting, mental untuk terus bertarung di segala keadaan.
Ciao.
Posting Komentar
Posting Komentar