Susan susan susan
Besok gede mau jadi apa
Aku kepingin pinter
Biar jadi dokter
Ada yang ikutan nyanyi? Wkwkw.
Dulu, lagu Susan punya cita-cita ini hype banget. Dampaknya, ketika anak-anak Indonesia ditanya apa cita-citanya? Rata-rata akan menjawab dokter, presiden atau insinyur.
Padahal, masih banyak cita-cita keren nan mulia yang bisa dikenalkan pada anak. Salah satunya menjadi ahli farmasi. Apalagi kini lulusan profesi ini punya tempat naungan bernama PAFI (Persatuan Ahli Farmasi) yang memungkinkan lulusannya memiliki kontribusi besar pada masyarakat. Tak terkecuali PAFI Lubuk Linggau yang ada di Sumatera.
Tapi, sebelum saya bahas PAFI Lubuk Linggau, yuk sama-sama cari tau bagaimana cara mengenalkan profesi pada anak.
Mengenalkan profesi pada anak ini sangat penting lho sobat yusri. Salah satunya adalah anak memiliki gambaran seperti apa masa depannya kelak.
Jika sudah tau pengen jadi apa, maka lebih mudah menentukan jalur-jalur pendidikan yang harus ditempuhnya.
Cara Mengenalkan Profesi Pada Anak
1. Mengenalkan Profesi Orangtua Pada Anak
"Abi kemana mi?" tanya sulung kami yang berusia 4 tahun.
"Abi ke kampus nak," jawabku singkat padat dan jelas. Hehehe.
Tak perlu penjelasan panjang lebar untuk itu sebab sulung kami sudah paham apa yang dilakukan abinya ketika di kampus. Pasti mengajar, menguji mahasiswa atau rapat.
Sejak kecil, anak-anak memang sudah kami kenalkan dengan profesi orangtuanya. Hal ini kelak memberikan gambaran pada anak seperti apa profesi apa yang diinginkan ketika besar kelak.
2. Melakukan Outing
Beberapa waktu lalu saya melihat rombongan anak taman kanak-kanak yang berkunjung ke bandara kota kami. Rupanya mereka sedang melakukan outing untuk berkenalan dengan pesawat serta aktivitas di dalamnya.
Ya, outing bersama sekolah atau komunitas ke salah satu kantor atau organisasi kerja menjadi salah satu cara mengenalkan profesi pada anak.
3. Lewat Media Yang Menyenangkan
Anak usia dini pasti suka sekali menggambar dan mewarnai bukan? Memberikan kertas dengan gambar profesi bisa menjadi sarana untuk mengenalkan anak pada profesi juga.
Orang tua atau guru bisa meminta anak mewarnai sembari menyebutkan profesinya.
4. Bermain Peran
Anak-anak biasanya suka sekali bermain peran sebagai penjual dan pembeli. Terutama adik yang suka berteriak, "beli..beli...ayo beli."
Maka kami pun berusaha membeli dagangannya. Namanya dagangan mainan, sudah pasti uangnya pun mainan atau bahkan khayalan.
Tapi, anak menjadi bahagia dan menjadi kenal profesi-profesi lain.
5. Mengunjungi Tempat Bekerja Atau Sejenisnya Suatu Profesi
Tak hanya memberi tau secara langsung tapi kami juga kadang mengajak anak ke kantor. Entah untuk absen, agenda family gathering atau jika tidak ada yang menjaga mereka.
Anak juga bisa diperkenalkan dengan kantor yang berhubungan dengan suatu profesi. Misalnya membawa anak mengunjungi kantor PAFI daerah di Lubuk Linggau.
Mengenal PAFI Lubuk Linggau
Tak heran menyematkan perjuangan pada organisasi Persatuan Ahli farmasi ini sebab didirikan tak lama setelah Indonesia merdeka. Tepatnya pada 13 februari 1946. Sehingga bisa dinobatkan bahwa PAFI adalah organisasi tertua yang masih eksis hingga kini.
Anggota PAFI yang tergabung adalah lulusan sekolah farmasi tingkat sekolah menengah tingkat atas seperti Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi dan lulusan diploma farmasi.
Melalui Visi PAFI yaitu Bersama Kita Bisa, PAFI memiliki misi dan peran penting di era teknologi ini. Apalagi perkembangan teknologi yang pesat mempengaruhi cara pelayanan kesehatan, farmasi dan tata kelolanya.
Maka, PAFI sebagai organisasi profesi yang menaungi tenaga teknis kefarmasian memiliki peran strategi dan inovatif dalam mengembangkan layanan farmasi di Indonesia.
Kontribusi Nyata PAFI Lubuk Linggau untuk Indonesia
1. Meningkatkan kompetensi tenaga teknis kefarmasian
Saat ini tenaga teknis kefarmasian bukan hanya bersaing dalam lingkup nasional tapi juga internasional. Peningkatan kompetensi ini dilakukan melaui pendidikan dan pelatihan.
Tenaga teknis farmasi yang kompeten tentunya akan menghasilkan tenaga profesional dan paham di bidangnya masing-masing. Bukan hanya itu, inovasi dalam kefarmasian pun lebih mudah untuk berkembang dan mengikuti perkembangan zaman.
2. Turut memerangi obat ilegal dan mencegah terjadinya penyalahgunaan obat
Masih banyak masyarakat Indonesia yang mudah saja membeli obat di luar dari rekomendasi dokter atau apoteker. Masyarakat beranggapan jika orang lain cocok pada satu obat maka saya juga cocok dengan obat tersebut.
Padahal bisa jadi ada indikasi lain yang belum diketahui. Misalnya penggunaan obat tertentu bisa memberikan efek samping seperti alergi.
Disinilah peran PAFI sebagai upaya untuk turut mencegah penyalahgunaan obat juga memerangi obat ilegal.
3. Standardisasi dan regulasi
Selama ini PAFI sudah bekerjasama dengan organisasi profesi kesehatan lain dalam hal standar profesi, standar praktik dan standar prosedur operasional yang berlaku untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Terutama PAFI daerah seperti PAFI Lubuk Linggau yang membantu dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia. Upaya dan tujuan PAFI Lubuk Linggau lainnya juga bisa di cek di pafilubuklinggau.org.
poin nomor 4 adalah yang paling sering aku lakukan, seneng kalo main jualan di pasar sama anak kecil hehehe
BalasHapus