yusriahismail.com

Tips Memulai Homeschooling Usia Dini

homeschooling usia dini
Ketika kakak Q masih usia 2 tahun-an tiba-tiba dapat pertanyaan dari teman. Pertanyaannya kira-kira begini,
Ada yang nanya gak disana, anakmu sudah masuk PAUD dimana?

Hahh?!!!

Usia 2 tahun udah sekolah? tanya saya heran. Yah, kalau disini malah aneh jika anak gak masuk sekolah apapun sejak dini, jawabnya.

Okee, mungkin kalau di kota anak-anak harus masuk sekolah lebih dini sebab orangtuanya sibuk banget. Tapi, hal terpenting disini sih bukan homeschoolingnya atau sekolah dimana sebab itu semua adalah alat.

Namun bagaimana orangtua tetap memberikan homeeducation secara kontinyu ke anak-anak mereka.

Selayaknya sekolah, homeschooling juga bisa banget muali dari usia dini lho. Kurikulumnya bisa pakai yang manapun. Montessori, Waldorf atau Reggio Emilia, tergantung kebutuhan anak dan kesepakatan bersama.

Nah, kalau sobat yusri ada yang baru mulai homeshooling, yuk bareng-bareng belajar tips memulai homeshooling usia dini.

Apa Itu Homeschooling Usia Dini


Mungkin ada yang bertanya, anak usia dini itu yang umurnya berapa aja sih?

Nah, saya ambil dari satu sumber dari pasal 28 UU Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No.20 tahun 2003 yang mengatakan bahwa rentangan anak usia dini itu dimulai dari 0-6 tahun. Di negara lain, ada juga yang menetapkan bahwa usia dini itu berada pada rentang umur 0-5 tahun.

Tapi, kita ambil patokan umur dari Sisdiknas aja ya. Usia 0-6 tahun itu masih disebut sebagai usia pra-sekolah.

Jadi, homeschooling usia dini adalah model pendidikan yang dijalankan oleh sebuah keluarga berdasarkan kesepakatan bersama untuk mendidik anak-anaknya sendiri yang berusia 0 (bayi) sampai 6 tahun.

Keluarga homeschooler sepakat tidak mengirimkan anaknya ke lembaga sekolah formal manapun. Entah bernama sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman kanak-kanak) ataupun RA (Raudhatul Alam).

Jika dikatakan bahwa usia dini adalah usia emas maka inilah saatnya orangtua mengambil peran dalam mendidik anaknya secara langsung.

Keuntungan Homeschooling Anak Usia Dini


Ada beberapa keuntungan dalam menjalankan homeschooling anak usia dini, yaitu

1. Orangtua berperan aktif dalam prosesnya


Keuntungan utama dan pertama dalam proses homeschooling adalah keterlibatan aktif antara suami dan istri dalam mendidik anak-anaknya.

Karena anak juga masih belum bisa diajak diskusi terlalu dalam, maka orangtua lah yang memutuskan memilih kurikulum homeshooling yang akan digunakan.

Namun, tentu saja syarat utamanya adalah berdasarkan perkembangan anak. Rujukan perkembangan anak ini bisa dilihat disitus kemendiknas yaitu STTPA.

2. Bonding Menjadi Lebih Kuat


Hal yang saya rasakan sendiri dalam menjalani homeschooling yang masih berumur jagung ini adalah lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan anak.

Juga aktif terlibat dalam proses belajar yang dilakukan anak sehingga ikatan antara keluarga makin kuat.

3. Menguji Komitmen dan Praktik Homeschooling


Homeshooling usia dini adalah tahapan awal dalam melakukan proses pendidikan rumah ini bersama-sama.

Yap, titik ini akan menjadi masa-masa yang sangat menentukan apakah selanjutnya anak akan terus menjalani pendidikan sebagai homeschooler atau ada yang berubah.

4. Mudah Menanamkan Value Utama Keluarga


Sebagai muslim dan melihat perkembangan anak-anak saat ini, homeschooling menjadi pilihan terbaik sebab menjadi wadah utama dalam menanamkan value utama keluarga.

Terutama pendidikan akidah dan adab. Meski untuk itu, kami sebagai orangtua harus banyak-banyak belajar dan memberikan teladan.

Tantangan Homeschooling Anak Usia Dini


Jika dibilang proses memutuskan homeschooling ini adalah sesuatu yang mudah itu pasti bohong. Apalagi untuk orang-orang yang gampang overthinking seperti saya. Hehe.

1. Mengembalikan Kepercayaan Diri


Awalnya ragu banget mau memulai ini sebab melihat pendidik yang sering wira-wiri di youtube atau jadi pembicara di seminar parenting tetap memasukkan anaknya sekolah.

Yah, masa sih saya yang cuman punya ilmu seujung kuku berani banget homeschooling?

Wkwkw.

Tapii, demi mendengar katanya ustadz Aad bahwa setiap orangtua yang Allah amanahkan anak pasti diberi bekal parenting. Bekalnya ya sejumlah anak yang diamanahkan.

Nah, masih mau insecure gak?

2. Meningkatkan Keterampilan Pengasuhan


Demi memulai homeschooling, orangtua harus banyak-banyak belajar. Mulai dari bagaimana mengenali kebutuhan dan perkembangan anak.

3. Manajemen Keseharian


Ini suatu waktu akan ketemu pola kesehariannya. Yah awalnya kayak sulit gitu. Tapi, lama kelamaan akan ketemu juga manajemen waktunya sendiri.

4. Tekanan Lingkungan


Tentu saja ada tekanan dari lingkungan baik sadar maupun gak sadar. Misalnya, ih anak A sudah bisa apa di sekolah atau hafalan anak B sudah segini lho dengan sekolah di tempat itu.

Yah, kadang kala tekanannya datang dari diri sendiri yang suka iri dengan pencapaian orang lain. Hehe.

5. Kesibukan Orangtua


Orangtua-orangtua yang masih punya pekerjaan tetap mungkin baiknya berpikir ulang apakah ingin lanjut homeschooling atau tidak. Sebab menjalani HS benar-benar membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran kita.

Nah, kalau tantangannya seperti itu, kira-kira tips memulai homeschooling usia dini bagaimana?

Tips Memulai Homeschooling Usia Dini


1. Kenali Kebutuhan Anak


Dalam proses homeschooling ini, anaklah yang akan menjalaninya. Maka sangat penting untuk mencari tahu apakah anak akan cocok dengan metode homeschooling atau tidak.

2. Diskusikan Dengan Pasangan dan Orang Terdekat


Paling penting sebelum memulai homeschooling anak usia dini adalah berdiskusi dengan pasangan. Menanyakan pendapat dan mencari jalan tengah jikan proses ini berjalan.

Kedua orangtua harus menyampaikan apa kendala dan tantangan jika model pendidikan homeschooling diambil.

Selanjutnya bisa meminta pendapat dari orang terdekat misalnya nenek, tante, oom dan lainnya.


3. Cari Informasi Sebanyak Mungkin


Ini salah satu tips yang saya lakukan juga yaitu dengan menggali informasi seluas-luasnya tentang homeschooling.

Mulai dari mindset, cerita-cerita keluarga homeschooler, legalitasnya, kurikulum homeschooling juga kelebihan dan kekurangan model pendidikan ini.

Penutup


Homeschooling anak usia dini bisa dikatakan bahwa homeschooling yang paling mudah untuk dijalankan. Keuntungannya banyak dan resikonya relatif sedikit. Apalagi jika 3 tips memulai homeschooling usia dini tersebut dilakukan.
Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

Posting Komentar