yusriahismail.com

Cara Belajar dan Ulangan Anak Homeschooling

Ada satu hal yang selalu saya ingat ketika membaca buku Totto Chan adalah kebebasan mereka memilih mata pelajaran apa yang mereka minati untuk dipelajari.

Sayangnya, pilihan itu tidak ada jika kita bersekolah reguler apalagi jika bersekolah di negeri. Atau ada? Mungkin jika menggunakan kurikulum merdeka, cara belajar seperti ini bisa diterapkan ya.

Beberapa keluarga homeschooler sangat memanfaatkan pilihan bebas ini untuk belajar sesuatu yang disukai dan diminatinya.

Tapi, jika bebas banget, bagaimana cara belajar homeschooling termasuk ulangannya seperti apa. Yuk lanjut baca.

Cara Belajar Anak Homeschooling 

Kebebasan memilih bidang yang disukai memang membuat kurikulum homeschooling menjadi banyak peminat.

Ya, tujuan homeschooling memang untuk menggali minat dan bakat sehingga anak bisa lebih fokus mengasahnya lebih dalam. 
 
Seperti Duta, salah satu anak homeschooler yang tak bersekolah formal dan memilih catur untuk memperdalam minatnya.

Beberapa pilihan minat disodorkan orangtuanya namun ujung-ujungnya tetap balik lagi ke catur.

Secinta itu Duta dengan catur hingga kini menjadi Grand Master dan salah satu atlit nasional Indonesia.

Sebenarnya saya juga agak deg-degan sekarang sebab sibuk menebak apa yang disukai oleh anak sulung kami.

Soalnya hari ini bisa fokus dengan belajar matematika, besoknya sibuk menggambar, lalu besok-besoknya lain lagi.

Emang kudu sabar sih ya sebab masih berusia dini. Meski saat ini katanya pengen jadi koki tapi gak tahu juga besok-besok akan jadi apa.

Namun, bagaimana sih meramu cara belajar anak sehingga bisa mengetahu minatnya seperti Duta.

Ada beberapa cara belajar yang bisa dilakukan yaitu

1. Dibawah bimbingan orangtua

Dalam pelaksanaan homeschooling, orangtua memang menjadi centre bagi anak. Ibaratnya, orangtua adalah kepala sekolah yang memutuskan dan mengatur anak akan belajar apa. Terutama jika anak masih berusia dini.

Orangtua wajib membimbing anak untuk belajar dan mengajari mereka.

Orangtua layaknya guru yang memberikan penjelasan tentang apa yang perlu diketahui anak.

Kami sendiri biasanya bermain sekolah-sekolahan jika akan mengajari anak. Dan anak langsung patuh bak murid sungguhan. Hehe.

Kadang belajar menggambar, belajar mewarnai, dan banyak hal lainnya.

Dibagian ini, bonding dengan anak pun akan terbangun dengan baik.

2. Memanggil Tutor

Jika anak masih berusia dini masih bisa mengajari sendiri namun ketika anak semakin besar maka ada hal-hal yang diluar kuasa orangtua.

Apalagi jika anak ingin terus memperdalam minatnya yang tidak orangtua kuasai.

Maka keluarga homeschooler bisa memanggil tutor atau guru yang menguasai bidang tersebut. 

Ini juga seperti yang dicontohkan para ulama dahulu.

Calon-calon ulama muda ini diminta untuk belajar dari satu guru ke guru lainnya untuk menimba ilmu. Mereka akhirnya belajar dari surau ke surau.

Jika dikorelasikan dengan masa sekarang, bagian peminatan ini memang membutuhkan biaya homeschooling yang tidak sedikit.

Apalagi jika minatnya membutuhkan alat dan perlengkapan yang cukup mahal.

3. Belajar online

Selain belajar dengan orangtua dan memanggil tutor, anak homeschooling juga bisa belajar lewat online. 

Bersyukur dengan adanya wabah covid-19 kemarin, beberapa pembelajaran bisa dilakukan secara online.

Kualitasnya juga tak perlu diragukan.

Ini jadi satu hal yang perlu disyukuri terutama untuk keluarga homeschooler yang jauh didaerah dan belum menemukan komunitas homeschooling.

Saat ini banyak kursus-kursus online dengan mendapatkan ijazah yang terakui.

Anak kami sendiri belajar IXL learning secara online. Aplikasi ini menawarkan pembelajaran mulai dari science hingga bahasa dari usia pra taman kanak-kanak hingga 12 tahun.

4. Belajar gabungan

Belajar gabungan ini terdiri dari keluarga-keluarga homeschooling lalu orangtuanyalah secara langsung yang mengajari anak-anak tersebut.

Saya sendiri pernah mendapati model homeschooling seperti ini.

Orangtua-orangtua mereka saling bersepakat untuk mengajar sesuai dengan kapasitas keilmuannya. Jadi ada yang jado di bidang matematika, ada yang bisa bahasa, ada yang jago science dan lain-lain.

Dan mereka juga orangtua yang bekerja sehingga mengajar ketika waktunya senggang.

Namun cara belajar homeschooling ini bisa meningkatkan kualitas anak sebab langsung belajar pada ahlinya. Selain itu terbentuk bonding yang sangat baik antar orangtua.

Ulangan Anak Homeschooling

Nah, jika diatas sudah kita bahas tentang cara belajar anak homeschooling, sekarang bagaimana dengan ulangannya.

Jika bergabung dengan PKBM atau SKB, biasanya ada jadwal ulangan sendiri yang sudah ditetapkan waktunya.

Sekarang tergantung apakah anak ikut program tersebut secara online atau offline atau bahkan keduanya.

Namun, ada juga orangtua yang memberikan ulangang diluar jadwal program.

Seperti cerita bu Indah yang memberikan anaknya ulangan per tema belajar. Harapannya melalui ulangan tersebut, orangtua dapat mengukur kapasitas belajar anak.

Jadi, anak homeschooling pun tetap ulangan ya sobat yusri. Ini adalah bentuk evaluasi terukur agar mengetahui sudah sejauh mana pembelajaran yang sudah tercapai.

Penutup

Cara belajar dan ulangan anak homeschooling mungkin jadi pertanyaan bagi orangtua yang baru memulai homeschooling. 

Ternyata ada beberapa cara belajar yang bisa ditetapkan keluarga homeschooler. Juga ada ulangan yang bisa dilakukan secara fleksibel atau mengikuti program.

Bagaimanapun itu tetap menjadi keputusan keluarga untuk memilih cara belajar dan ulangan anak homeschooling.

By the way, tulisan berikutnya saya akan membahas aktivitas homeschooling anak usia dini.
Yusriah Ismail
A Lifestyle Blogger, Read Aloud Certified and Parenthing Enthusiast

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar